SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Siapa sangka, guys! Selama ini banyak yang ngira “Projo” itu singkatan dari Pro Jokowi. Eh ternyata… salah kaprah!
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, blak-blakan ngaku kalau nama “Projo” sama sekali bukan singkatan dari “pro Jokowi”.
“Enggak ada singkatan, tuh. Media aja yang nyebut biar gampang diucapin,” kata Budi Arie saat buka Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu (1/11) akhir pekan lalu, seperti dilansir CNN Indonesia.
Terus, dari mana asal katanya? Menurut Budi, “Projo” itu bahasa Sanskerta yang artinya negeri, dan dalam Jawa Kawi bisa berarti rakyat. “Jadi kaum Projo itu ya, rakyat yang cinta negaranya,” ujarnya.
Bye Siluet Jokowi, Halo Era Baru Projo
Yang lebih mengejutkan lagi, Budi Arie ngumumin bakal ada transformasi besar-besaran di tubuh Projo, termasuk rencana ganti logo!
Logo lama yang menampilkan siluet wajah Jokowi bakal ditinggalkan, demi menghindari kesan “kultus individu”.
“Kita akan ubah logo supaya enggak terkesan fanatik ke satu tokoh,” tegas Budi.
Langkah ini juga sejalan dengan arah baru Projo yang kini dukung penuh agenda politik Presiden Prabowo Subianto. “Projo sekarang fokus memperkuat dan mendukung kebijakan Presiden Prabowo,” tambahnya.
Dan kabar baiknya, Jokowi sendiri udah kasih restu buat perubahan besar itu. “Pak Jokowi setuju. Tugas Projo dulu sudah mengawal pemerintahan beliau, sekarang kita hadapi tantangan baru,” ujar Budi.
Budi Arie Lanjut Sampai 2030 & Dukung Gerindra
Lewat keputusan aklamasi di Kongres III, Budi Arie resmi lanjut jadi Ketua Umum Projo untuk periode 2025–2030.
“Seluruh peserta kongres sepakat, Budi Arie Setiadi kembali jadi Ketum,” kata pimpinan sidang, Freddy Damanik.
FYI, Projo ini awalnya dibentuk sebagai relawan Jokowi sejak Pilpres 2014 dan 2019. Tapi setelah sepuluh tahun ngawal pemerintahan Jokowi, kini arah politiknya mulai geser.
Dalam pidato kongres, Budi juga ngasih kode keras kalau dirinya dan Projo bakal merapat ke Gerindra.
“Kita ingin memperkuat agenda politik Pak Prabowo dengan memperkuat partai politik beliau,” ujarnya.
Awalnya Budi Arie cuma bilang, “Kalau nanti saya berpartai, mohon teman-teman paham ya. Enggak usah ditanya partainya apa.
“Tapi saat diwawancara usai acara, ia akhirnya buka kartu: “Iyalah, pasti Gerindra. Nanti kita tunggu aja dinamika kongres,” ucapnya santai.
Dari Relawan Jokowi ke Sahabat Prabowo
Budi Arie memang udah kenyang pengalaman di pemerintahan. Dulu sempat jadi Menteri Desa, lalu Menkominfo, dan terakhir Menteri Koperasi sebelum akhirnya diberhentikan.
Kini, lewat Projo yang makin “dewasa”, ia ngajak para relawan buat move on dan dukung pemerintahan baru Prabowo–Gibran.
“Persatuan nasional itu penting. Tantangan global makin berat, jadi kita harus solid,” pesannya.
Jadi, intinya: Projo enggak lagi “pro Jokowi” tapi pro rakyat dan pro negeri, siap bertransformasi di bawah semangat baru. Dari wajah Jokowi ke arah Prabowo, dari relawan ke gerakan politik — Projo siap naik level! (Red)