SUARAMUDA.NET., SEMARANG — Kisah kesuksesan Galang ini sengaja redaksi ambil dari artikel Kompas.com (8/7/2025). Tujuannya, tak lain untuk menginspirasi kawan muda agar termotivasi dan tentunya terus bersemangat dari keterbatasan.
Dalam artikel Kompas, dikisahkan, Galang Ganjar Kurniawan yang saat ini berusia 18 tahun dan masih bersekolah di SMKN 2 Jakarta, telah sukses menjadi content creator.
Berawal dari keterbatasan alat untuk membuat konten, Galang kini bisa memiliki penghasilan pribadi dan memiliki sebanyak 310.000 pengikut di akun Instagramnya.
Pemilik akun Instagram @galanggjr_ ini memiliki fokus pada videografi. Umumnya, Galang membagikan konten mengenai pengalaman pribadi atau scenery yang dikemas dengan visual eye catching.
Sejak duduk di bangku kelas 5 SD, Galang sudah menunjukkan minat di bidang konten kreator dengan aktif membuat video gaming Free Fire melalui kanal Youtube ‘Koyo Cuplay’.
Kala itu sempat meraih hingga 2.000 subscriber, meski kini sudah tak lagi aktif.
Siapa sangka, langkah kecil ini ternyata menjadi salah satu batu loncatan bagi Galang untuk meraih hal yang lebih besar.
“Hal yang tidak pernah aku sesali seumur hidup itu pastinya, berani dan mulai bikin konten di Youtube waktu umurku 12 atau 13 tahun di kelas 5 sampai 6 SD. Karena dari situ, bisa mengubah hidup aku jauh lebih baik seperti sekarang,” jelas Galang seperti dilansir Kompas, Rabu (2/7/2025) lalu.
Dari kamar sempit ke panggung internasional
Meski namanya kini sudah cukup dikenal oleh masyarakat, perjalanannya dimulai dengan banyak tantangan.
Galang sempat merasa ragu dan pesimis terhadap impiannya menjadi konten kreator yang sukses.
“Merasa tidak mungkin itu pasti, karena aku ngerasa banyak banget kekurangan yang aku punya. Mulai dari space yang terbatas, gear yang terbatas. Apalagi aku cuma anak SMK yang kondisi ekonominya menengah,” ujarnya
Untuk memproduksi konten, Galang menggunakan handphone seharga dua jutaan atau sesekali meminjam kamera milik temannya karena belum memiliki peralatan pribadi.
Kondisi kamarnya yang sempit juga membatasi proses produksi dan kenyamanan diri. Ia mengaku hanya memiliki jarak 5 jengkal untuk meletakkan kamera.
“Lalu saya juga sering ngerasa gerah atau panas saat membuat konten karena semua Kipas dan heksos saya matikan untuk menjaga haze di video agar tidak pudar,” tambahnya.
Mau tidak mau, keterbatasan ini justru menjadi jalan keluarnya. Dari sinilah, Galang bisa mulai melangkah dan membuka pintu menuju kesuksesan. Ia menyadari bahwa konsistensi diri dan pantang menyerah bisa menjadi kunci.
Dapat barang impian hingga beasiswa kuliah
Awal mula kesuksesan Galang dimulai pada Januari 2025, saat ia mendapat inspirasi dari seorang konten kreator, @Gawx_Art.
Visual yang kuat dari karya Gawx membuat Galang tertantang untuk menciptakan konten serupa dengan keterbatasan alat dan ruang yang dimilikinya.
“Dari situ, akhirnya aku juga enggak nyangka. Dari satu konten yang aku upload eksperimen waktu itu, akhirnya bisa viral dan aku bisa lanjutkan sampai sekarang,” ujar Galang.
Kini, ia berhasil dikenal oleh banyak orang, termasuk tokoh influencer seperti, Chandra Liow, Erika Richardo, Ferry Irwandi.
Galang juga sempat mewakili Indonesia di acara pertemuan tahunan bagi para profesional di industri media dan hiburan, Broadcast Asia, pada bulan Mei kemarin di Singapura.
Berbagai tawaran kerjasama pun turut menyelimutinya. Berkat itu, ia sering mendapatkan peralatan produksi secara gratis yang dapat mendukung pembuatan konten. Bahkan, beberapa institusi pendidikan mulai melihat potensinya.
“Jadi, aku ditawari beasiswa sama 2 kampus ternama di indonesia yaitu UMN dan Binus. Aku ditawarkan beasiswa 100 persen full 4 tahun dari mereka. Alasan mereka karena melihat aku punya potensi yang bisa lebih dikembangkan ke depannya,” jelas Galang.
Dari ibu, kembali untuk ibu
Perjalanan Galang tidak lepas dari peran orang-orang terdekat, terutama ibunya. Handphone seharga dua juta yang diandalkan Galang, itu adalah pemberian dari ibunya sebagai bentuk dukungan.
Di tengah kesuksesannya, Galang merasa sudah saatnya membalas doa dan dukungan sang ibu. Berkat usahanya, Galang bisa memberikan ibunya uang bulanan.
“Karna, aku ngerasa aku sukses juga kan karena doa orang tua. Doa ibu. Apalagi, aku ini udah tinggal sama ibu dari tahun 2013 sudah berdua,” jelasnya.
Galang juga mengaku bahwa ia sudah mulai berusaha menabung dari hasil pekerjaannya untuk membeli rumah beberapa tahun ke depan. (Red)