Effortone, Band Magetan yang Bikin Geger dengan Album “Erotomania” Berbumbu Pop Rock Progresif

SUARAMUDA.NET., JAKARTA – Dari kaki Gunung Lawu, Magetan, lahirlah sebuah band penuh energi dan kreativitas bernama Effortone. Mereka bukan sekadar proyek musik biasa, tapi rumah tempat para personilnya menyalurkan semangat dan imajinasi tanpa batas.

Nama Effortone sendiri unik banget. Gabungan dari kata Effort (usaha), Tone (nada), dan One (satu), yang jadi simbol kalau band ini ingin berkarya dengan usaha maksimal lewat nada-nada yang mereka lahirkan.

“Nama band kami adalah Effortone, berasal dari kata Effort, Tone, dan One. Nama ini dipilih karena dalam projek ini kami ingin berusaha melalui karya dan nada,” jelas para personil ketika ditanya soal makna di balik nama mereka.

Band ini resmi lahir pada 27 Agustus 2015. Tiga nama di balik awal terbentuknya adalah Eky, Ken, dan Leo, yang kemudian melengkapi pasukan dengan Rheynajwa dan Aryo. Sejak itu, formasi solid ini terus melangkah bersama.

Bagi mereka, musik bukan cuma hiburan, tapi juga media belajar sekaligus ruang ekspresi. Effortone menyebut band ini ibarat rumah masa kecil, tempat di mana mereka bisa tumbuh, bereksperimen, dan menemukan jati diri lewat nada.

“Motivasi terbesar kami dalam bermusik adalah belajar dan berekspresi. Dengan begitu, kami bisa bertumbuh bersama di dalam Effortone,” kata mereka.

Keragaman musik personilnya jadi bumbu yang bikin Effortone makin kaya rasa. Rheynajwa dengan sentuhan kontemporer, Aryo yang all around, Eky dengan sentuhan Japanese Rock, Ken si pecinta metal progresif, dan Leo yang nu metal banget. Dari perpaduan itu, mereka akhirnya mantap mengusung Pop Rock Progresif sebagai jalur utama.

“Musik Effortone punya banyak keragaman latar belakang… akhirnya kami pilih genre Pop Rock Progresif,” ungkap mereka.

Inspirasi Effortone nggak main-main. Dari dalam negeri ada nama besar kayak Dewa 19, Kotak, Cokelat, J-Rock, sampai Kilms. Sementara dari luar, mereka juga terpengaruh Dream Theater, Gazette, dan Paramore.

 

Hal yang bikin Effortone beda? Musik mereka fleksibel dan cair. Bisa terdengar pop, bisa keras dengan rock, atau bahkan rumit ala progresif. Genre yang “abu-abu” ini bikin tiap lagunya fresh dan nggak gampang ditebak.

“Keunikan band ini adalah genre musik yang abu-abu… memberi kesegaran tersendiri bagi pendengar,” jelas Effortone.

Kalau dilihat dari formasi, Effortone diisi orang-orang dengan latar belakang yang kontras tapi saling melengkapi: Rheynajwa (vokalis, basic kontemporer/sinden), Eky dan Aryo (gitaris), Leo (drummer), serta Ken (bassis, basic modern band).

Meskipun jarak geografis sering jadi tantangan, mereka tetap komit untuk berkarya. Buat Effortone, musik adalah tentang kesetiaan pada karya, bukan sekadar nongkrong bareng tiap hari.

Mereka berharap semua orang yang dengerin bisa menikmati tiap detail yang disajikan—baik dari nada, lirik, maupun konsep utuh. “Kami berharap penggemar dan pendengar bisa menikmati karya yang kami suguhkan,” kata mereka penuh harap.

Next step, Effortone lagi fokus memperkenalkan karya ke publik lewat panggung-panggung live. Buat mereka, musik sejatinya harus dihidupkan langsung di depan audiens.

Setelah sempat merilis mini album berisi 5 lagu di 2022, akhirnya pada 3 September 2025 Effortone resmi melepas album penuh pertama bertajuk “Erotomania.” Album ini bercerita tentang perjalanan cinta seorang perempuan dengan gangguan obsesif love disorder.

“Album ini menceritakan tentang seorang penderita obsesif love disorder yang mengejar cintanya. Lagu pertama menandakan awal cerita dan lagu terakhir jadi penutup cerita,” jelas Effortone.

Inspirasi album ini datang dari hal simpel: sebuah cuitan di X (Twitter) tentang perempuan yang terus mengejar mantannya. Dari situ, mereka mengembangkan kisah menjadi sebuah karya penuh makna.

“Dari situlah kami berasumsi bahwa hal ini dipicu dari obsesif love disorder. Akhirnya kami sepakat mengangkat tema itu untuk album pertama,” tutur mereka.

Soal masa depan, Effortone percaya kalau sukses datang dari kombinasi kerja keras dan sedikit keberuntungan. Mereka optimis, permusikan Indonesia akan menerima karya mereka dengan tangan terbuka jika mereka konsisten.

“Sukses adalah bagian dari kerja keras dan keberuntungan… semoga permusikan Indonesia menerima kami dengan tangan terbuka,” ungkap mereka optimis.

Dengan “Erotomania”, Effortone ingin kasih pengalaman musik yang bukan cuma soal nada, tapi juga emosi dan cerita. Pop Rock Progresif versi mereka adalah warna baru yang layak ditunggu! (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like