Janji Manis, Rakyat Nangis! Inilah 4 Program Pemerintah yang Justru Jadi Beban Hidup Rakyat

Presiden Prabowo Subianto/ sumber: IG prabowo

SUARAMUDA.NET, SEMARANG – Publik masih ramai membicarakan sikap DPR yang dinilai tak etis, penuh fasilitas berlebihan, dan minim empati. Tapi tahukah kamu? Masalah bangsa ini sebenarnya bukan cuma soal DPR.

Kalau mau jujur, banyak juga beberapa program pemerintah yang justru jadi biang keladi beratnya hidup rakyat.

Bukannya meringankan, program-program ini malah bikin rakyat ngos-ngosan bayar pajak, sementara ekonomi makin lesu. Berikut empat di antaranya:

1. Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Sejak awal, MBG sudah menuai segudang kritik. Anggarannya kelewat jumbo, teknisnya ruwet, dan pelaksanaannya kacau balau.

Ironisnya, kasus keracunan makanan justru berulang di berbagai daerah. Lebih miris lagi, pos anggaran MBG malah mengambil porsi besar dari anggaran pendidikan. Lho, kok bisa begitu ya?

2. Sekolah Rakyat dan Taruna Nusantara
Namanya sih keren, tujuannya pun mulia. Tapi apa iya harus bikin sekolah baru untuk “menyelamatkan” siswa miskin? Bukankah mereka bisa sekolah bareng dengan siswa lain lewat program beasiswa?

Mereka bisa bersekolah di sekolah-sekolah yang sudah ada. Tinggal kasih beasiswa, beres! Bahkan, label siswa kaya dan miskin tak begitu kerasa bagi siswa.

Perlu diingat nih, secara psikologis, seseorang yang jelas miskin juga tak perlu dituding di depan mata kalau mereka misikin, kan? Ini beban mental, Pak Presiden!

Sementara itu, wacana memperbanyak Sekolah Taruna Nusantara juga bikin geleng kepala. Dulu sekolah ini eksklusif dan bergengsi, tapi kalau didirikan di banyak daerah, apa masih ada istimewanya? Belum lagi biayanya yang super mahal, bukankah itu pemborosan? Ah, bapak!

3. Universitas Danantara
Katanya, kampus ini bakal mencetak SDM kelas dunia dengan menggandeng universitas top macam Columbia, Tsinghua, hingga Stanford. Tapi pertanyaannya, apa benar harus bikin kampus baru?

Indonesia sudah punya banyak universitas top seperti UI, ITB, UGM, ITS, hingga Unair. Kalau memang orientasinya kualitas, bukankah memberi beasiswa ke luar negeri lebih murah dan sudah terbukti hasilnya?

Daripada bangun gedung baru yang menguras APBN, bukankah lebih bijak investasi pada mahasiswa langsung? Toh, nanti jika Indonesia benar-benar “Emas”, generasi berikutnya juga bisa menbangun konsep ala bapak? Duh, duh, duh!

4. Koperasi Desa Merah Putih
Program ini sebenarnya niatnya bagus, tapi sayang kurang pas dengan kondisi sekarang. Brand koperasi tak lagi sekuat dulu, modalnya pun amburadul.

Akhirnya, publik justru bingung dengan kebijakan yang tumpang tindih. Alih-alih menolong rakyat desa, program ini malah jadi simbol pemborosan.

Pemerintah juga harus ambil pegawailah, memberi gajilah, dan lainnya. Sudahlah, program KUR juga udah bagus bagi rakyat. Toh, KUR saja bikin rakyat ‘merem-melek’ buat ngangsurnya gegara roda ekonomi seret.

Rakyat Sudah Terlalu Lelah

Tak bisa dipungkiri, pemerintahan Presiden Prabowo punya banyak niat baik. Tapi program mercusuar yang dipaksakan justru membuat rakyat makin tertekan.

Kenaikan pajak yang bikin penghasilan menciut, daya beli merosot, dan ekonomi akar rumput makin rapuh adalah bukti nyata.

Pejabat boleh saja dilarang plesiran ke luar negeri. Tapi cobalah tengok rakyat kecil yang tiap hari harus mikir besok makan apa.

Jangan cuma bicara lewat angka-angka BPS yang penuh ABS (Asal Bapak Suka). Hidup rakyat itu kembang-kempis. Jujurlah para menteri, rakyat kita sedang tidak baik-baik saja. Pliss!

Nah, bagi para pembaca itulah empat catatan dari suaramuda.net. Kamu punya pendapat lain? Silakan tulis di kolom komentar. Karena suara rakyat, adalah suara paling jujur. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like