Kolaborasi Unwahas dan Komunitas Sahabat Desa Kenalkan Budaya Jamu kepada Anak-Anak di Bukit Cinta Ambarawa

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Kegiatan kolaborasi antara PM BEM Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) 2025 dan Komunitas Sahabat Desa sukses diselenggarakan di Kawasan Bukit Cinta, Banyu Urip, Ambarawa pada Minggu (7/12/2025).

Acara ini ditujukan untuk anak-anak PAUD Al Hidayah Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dengan total peserta 25 anak. Mereka sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Kegiatan ini menghadirkan wali murid dan para guru PAUD sebagai pendamping serta bentuk dukungan terhadap proses edukasi di luar kelas.

Dalam agenda utamanya, para peserta dikenalkan dengan pembuatan jamu tradisional serta pengenalan berbagai minuman herbal.

Anak-anak dikenalkan pada berbagai rempah Nusantara, mencium aromanya, mengetahui manfaatnya, hingga mencoba meracik jamu sederhana dengan pendampingan para fasilitator. Suasana tawa dan rasa penasaran anak-anak membuat kegiatan semakin hidup dan bermakna.

Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal, khususnya warisan jamu sebagai identitas bangsa.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan melatih kreativitas dan keterampilan motorik anak, menumbuhkan keberanian mencoba hal baru, serta menghadirkan proses belajar yang lebih dekat dengan alam dan kearifan lokal.

Kolaborasi ini juga menjadi jembatan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mendukung tumbuhnya pembelajaran interaktif yang menyenangkan.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya guru PAUD Al Hidayah, Wilda. Ia menilai kegiatan ini seru, bermanfaat, dan memberi pengalaman belajar baru bagi anak-anak.

Ia juga berharap kegiatan edukatif seperti ini dapat terus berlanjut untuk memperkaya wawasan dan kreativitas peserta didik.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Kreatif, sebuah event tahunan Kabupaten Semarang yang selalu dinanti karena menghadirkan kegiatan edukasi, budaya, dan pemberdayaan masyarakat.

Melalui momentum ini, budaya jamu kembali dikenalkan sebagai kekayaan tradisi yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menjadi bagian dari cerita besar warisan leluhur.

Bupati Kabupaten Semarang H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., turut memberikan sambutan hangat. Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa kawasan Bukit Cinta akan terus dikembangkan melalui penguatan seni dan ekonomi kreatif agar menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan.

Pengembangan ini juga diharapkan memberi dampak positif bagi masyarakat, baik secara ekonomis maupun dalam pelestarian budaya daerah.

Melalui kegiatan kolaboratif ini, PM BEM Unwahas dan Komunitas Sahabat Desa Kesongo berharap pesan pelestarian budaya dapat tersampaikan dengan cara yang menyenangkan serta memberikan pengalaman belajar baru bagi anak-anak.

Selain itu, kegiatan seperti ini juga sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam melestarikan budaya jamu sebagai identitas bangsa. (Red)

 

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like