
SUARAMUDA.NET, OMSK, RUSIA — Konferensi internasional bertajuk “Siberia – Territori Dialog 2025: Islam di Siberia” resmi dibuka pada 2 Oktober di kota Omsk.
Acara yang menghadirkan perwakilan dari berbagai universitas, pemimpin spiritual, dan delegasi resmi dari sejumlah negara Asia dan Timur Tengah ini juga mencatat kehadiran dan partisipasi aktif Indonesia.
Kehadiran Indonesia di forum strategis ini diwakili oleh Koordinator Fungsi Sosial Budaya KBRI Moskow, Nanang S. Fadilah.
Dalam sambutannya, Nanang menegaskan komitmen Indonesia dalam membangun dialog dan kerja sama, seraya menyoroti hubungan bersejarah yang mendalam antara Indonesia dan Rusia.
“Saya sependapat dengan apa yang disampaikan dalam pembukaan konferensi pagi ini: perbedaan bukanlah penghalang, melainkan peluang bagi kita untuk saling mengenal dan bekerja sama demi perdamaian dan kemakmuran bersama umat manusia,” ujar Nanang.
Ia lantas mengingatkan kembali dukungan politik bersejarah dari Uni Soviet, pendahulu Rusia, bagi Indonesia.
“Rusia masa lalu telah berbuat untuk kami. Meskipun terpisah jarak dan tradisi yang berbeda, Rusia juga memberikan dukungan politik bagi Indonesia dalam memperoleh pengakuan kemerdekaan di Dewan Keamanan PBB, dan membantu Indonesia dalam berbagai proyek pembangunan, termasuk perjuangan pembebasan Irian Jaya dari cengkeraman koloni. Kami selalu menyimpan dan menghargai kebaikan Rusia untuk hal ini.”
Nanang juga menyoroti momentum positif dalam hubungan bilateral dan multilateral kontemporer.
Ia menambahkan, bahwa pada 19 Juni 2025 di Saint Petersburg, pemimpin-pemimpin kita telah memperkenalkan Deklarasi tentang Kemitraan Strategis.
“Pada 6 Januari 2025, Indonesia bergabung dengan keluarga BRICS. Dan di akhir tahun 2025 direncanakan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas dengan EAEU. Semua ini menunjukkan hubungan yang semakin menguat, baik dalam kerangka bilateral, maupun dalam kerangka BRICS dan Eurasia, “jelasnya.
Partisipasi KBRI Moskow dalam konferensi ini memiliki makna khusus, mengingat tahun 2025 menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia.
“Tahun ini, dalam rangka 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia, di KBRI kami menyaksikan banyaknya kunjungan perwakilan pemerintah, parlemen, organisasi masyarakat, dan warga kedua negara dalam berbagai urusan, termasuk partisipasi saya dalam dialog antarkonfesi ini di Omsk hari ini, “terangnya.
Di akhir sambutannya, Nanang menyampaikan apresiasi yang tulus kepada otoritas Omsk dan penyelenggara.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Oblast Omsk, Vitaly Pavlovich Khotsenko, dan panitia penyelenggara konferensi atas keramahan yang luar biasa dan fasilitas yang diberikan selama kami berada di kota Omsk yang indah ini, serta atas jamuan makan malam yang luar biasa hari ini, “bebernya.
Konferensi ini dibuka dengan sambutan dari sejumlah tokoh kunci, termasuk Gubernur Oblast Omsk Vitaly Khotsenko, Metropolitan Dionisiy, Mufti Dewan Spiritual Muslim Rusia Albir Krganov, serta Mufti Dewan Spiritual Muslim Siberia Zulkarnay Shakirzyanov.
Dalam sambutannya, Gubernur Khotsenko menekankan bahwa keragaman bangsa adalah kekuatan utama dan keunggulan kompetitif Rusia.
“Oblast Omsk adalah wilayah multinasional dan multikonfesi. Lebih dari 130 bangsa hidup di sini dalam damai dan harmoni. Dan kami bangga akan hal ini!” ujarnya.
Partisipasi KBRI Moskow dalam konferensi ini tidak hanya mengukuhkan posisi Indonesia sebagai mitra dialog yang signifikan, tetapi juga merepresentasikan komitmen bangsa Indonesia untuk terus membangun jembatan persahabatan dan kerja sama dengan semua bangsa, melanjutkan warisan positif dari hubungan yang telah dibangun puluhan tahun. (Red)