
SUARAMUDA.NET, BOGOR — Sebuah langkah bersejarah tercipta ketika TDA Depok dan TDA Jakarta untuk pertama kalinya bersinergi menggelar TDA CAMP 2025.
Mengangkat tema “Scale Up Your Business”, acara ini menghadirkan suasana yang hangat namun penuh makna.
Bukan sekadar agenda tahunan, melainkan ruang bertumbuh bersama bagi para pelaku usaha yang ingin menata strategi dan memperkuat jejaring.
Bertempat di Villa Kampung Sawah, Bogor, acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah—dari Jabodetabek hingga TDA Jogja, bahkan komunitas pebisnis Indonesia yang berdomisili di Jepang.
Semua berkumpul dengan satu semangat: bagaimana membawa bisnis mereka ke level yang lebih tinggi.
Hari pertama dibuka dengan sesi ice breaking dan fun games untuk mencairkan suasana, sebelum masuk ke pembahasan yang lebih serius.
Sesi pertama, Growth & Grit Mindset, dipandu oleh Mas Hafiz, Founder & COO Forest Beverage Solutions Company.
Dengan moderator yang energik, Miss Mayang—guru inspiratif dari SMP Gemilang School—sesi ini mengajak peserta menyadari bahwa membangun bisnis tidak cukup hanya dengan produk yang bagus.
Pemilik bisnis harus memahami laporan keuangan, mampu berkomunikasi dengan konsumen berbasis data, dan terus mengasah diri agar tidak ada celah ketidaktahuan.
“Bisnis itu bukan sekadar modal nekat. Harus ada strategi di atas kertas, harus ada perhitungan,” tegas Mas Hafiz.
Ia juga menekankan pentingnya kalibrasi diri dan bisnis, berani berinvestasi pada pengetahuan dengan mengikuti pelatihan atau konsultasi dengan para pakar.
“Tidak kalah penting, kalibrasi SDM: jangan ragu merekrut orang hebat, asalkan dilakukan dengan perhitungan yang matang”.
“Kuncinya relevan, cepat ambil keputusan, optimis tapi tetap realistis,” pungkasnya.
Kedua, sesi Re-design Your Business bersama Mas Djun, CEO Vetopet Animal Clinic
Diskusi ini mengulik alasan mengapa bisnis perlu direposisi. Menurutnya, bisnis harus selalu memvalidasi visi dan misi, memeriksa model bisnis, dan memastikan apakah masih relevan dengan perkembangan zaman.
Redesain bukan berarti mengganti semua, tetapi berani mengevaluasi apa yang tidak efisien, mulai dari operasional, produk atau jasa, hingga pengalaman pelanggan.
“Sering kali pemilik usaha tidak sadar bahwa bisnisnya bermasalah. Padahal, setiap bisnis harus divalidasi, dirunut, dan dievaluasi secara berkala. Berani redesain berarti berani meninggalkan zona nyaman menuju zona relevan,” ujar Mas Djun.
Malam harinya, suasana semakin intim dengan sesi Refleksi Bisnis yang dipandu oleh Coach Adam, seorang professional coach untuk UMKM dan corporate.
Ia mengajak peserta untuk memvisualisasikan mimpi mereka melalui catatan yang jelas dan terukur.
“Orang yang menulis impiannya punya peluang lebih besar untuk mewujudkannya,” ucapnya.
Dengan rumus GO BISA—Goal, Option, Barrier, Support, Action—para peserta diajak menyiapkan dream map dan dream book sebagai panduan langkah nyata.
Hari kedua menghadirkan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan. Melalui permainan Catatan Cuan, sebuah board game dari Nexplus yang dipandu oleh Mak Deliyana bersama Kang Fahmi, peserta diajak merasakan dinamika bisnis dalam delapan ronde transaksi.
Seperti dunia nyata, permainan ini mengajarkan bahwa bermain aman membuat bisnis stagnan, sementara berani mengambil risiko memberi peluang lebih besar—dengan catatan, strategi harus matang dan keputusan harus terukur.
Permainan ini memicu gelak tawa, tapi juga membuka wawasan bahwa dalam bisnis, keberanian dan perhitungan harus berjalan beriringan.
Tidak hanya materi yang berbobot, acara ini juga menjadi panggung untuk menjalin kolaborasi. Malam sebelumnya, BBQ dan networking session menjadi ruang untuk saling mengenal, berbagi cerita, dan menumbuhkan ide-ide kerja sama baru.
Dukungan penuh datang dari para tokoh TDA lintas generasi, seperti Sekretaris Umum TDA 8.0 Kang Ferdi dan Presiden TDA 1.0 Pak Rosihan, yang hadir langsung memberi semangat.
Lebih dari 15 sponsor juga turut meramaikan acara ini, mulai dari Accurate, Bank Raya, Sentanu Land, AleenaHoz Beauty, Nexplus, hingga Merapi Mountain—sebuah sinergi ekosistem yang saling menguatkan.
Kolaborasi ini bukan hanya soal acara, tapi tentang pesan besar: bahwa tumbuh lebih cepat butuh sinergi.
Dengan semangat #KolaborAksi, TDA CAMP 2025 menjadi bukti nyata bahwa komunitas bisa menjadi katalis perubahan bagi para pelaku usaha.
Seperti yang diungkap Wahyu, peserta dari Jakarta Timur, “Acaranya keren! Panitia solid, konsepnya menarik, dan materinya sangat insightful. Semoga peserta semakin berkah dan usahanya terus berkembang.”
TDA CAMP 2025 telah usai, tapi jejaknya akan bertahan lama: jejaring yang lebih luas, strategi yang lebih matang, dan optimisme yang lebih kuat untuk menatap masa depan bisnis. (Red)