
SUARAMUDA, BSD, TANGERANG – Ratusan masyarakat dari berbagai komunitas, termasuk anak-anak yatim piatu binaan Komunitas Parung Panjang, berkumpul di CGV Teras Kota BSD untuk mengikuti acara nonton bareng film Hayya3: Gaza.
Acara ini digelar oleh komunitas Mozaik Parung Panjang sebagai bentuk kepedulian terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan berkepanjangan.
Film Hayya3: Gaza adalah sekuel dari film Hayya: The Power of Love 2 dan Hayya 2: Hope, Dream & Reality. Film ini disutradarai oleh Jastis Arimba dan dibintangi oleh Cut Syifa, Amna Shahab dan Oki Setiana Dewi.
Hayati Ayatillah selaku penulis naskah dari film tersebut juga turut hadir menyemarakkan acara Nobar di CGV.
Film ini membawa penonton menyelami langsung luka, harapan, dan perjuangan rakyat Palestina dari sudut pandang yang manusiawi dan menyentuh.
Dalam sesi diskusi singkat, Hayati mengungkapkan proses kreatif penulisan naskah yang berangkat dari riset mendalam dan refleksi spiritual terhadap konflik di tanah Palestina.
Ia menegaskan bahwa setiap adegan disusun bukan hanya sebagai karya sinema, melainkan sebagai bentuk perlawanan naratif terhadap ketidakadilan.
Sentanu Land menjadi salah satu pendukung utama dalam acara ini. Melalui alokasi dana CSR, Sentanu turut mendukung penuh terselenggaranya acara sekaligus menyalurkan donasi kemanusiaan untuk saudara-saudara di Gaza.
Selain itu, Sentanu juga merekam dokumentasi sebagai bagian dari kampanye kepedulian, dan menyampaikan pesan solidaritas melalui sambutan CEO Sentanu, Yogi Prasetiyo.
Dalam sambutannya, Yogi menyampaikan bahwa kepedulian terhadap Palestina bukan hanya urusan politik atau agama, tapi urusan hati dan nurani manusia.
“Kami di Sentanu membangun rumah, tapi lebih dari itu, kami ingin membangun nilai. Salah satu nilai penting yang ingin kami rawat dan jaga adalah kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa tragedi yang menimpa Gaza seharusnya membuka mata semua pihak, termasuk dunia usaha, untuk tidak diam.
“Apa yang terjadi di Gaza bukan sekadar konflik. Itu adalah penjajahan, dan kita tidak boleh bersikap netral dalam ketidakadilan. Saat kita hidup dengan kenyamanan dan keamanan, maka kenyamanan itu harus kita gunakan sebagai kekuatan untuk bertindak—untuk hadir, untuk peduli, dan untuk berkontribusi semampu kita, “paparnya.
Yogi juga menekankan bahwa program CSR Sentanu bukan hanya soal penyaluran dana, tetapi juga tentang merawat empati kolektif.
“Sentanu peduli, bukan hanya pada pembangunan fisik, tapi pada nilai-nilai yang menyatukan kita sebagai manusia. Dan Palestina adalah ujian nurani kita hari ini, “tambahnya.
Acara nobar ini menjadi ruang refleksi sekaligus aksi nyata.
Dalam momen penuh makna ini, juga dilakukan prosesi simbolis penyerahan merchandise dari pihak panitia Mozaik, yang diwakili oleh Ketua Mozaik Parung Panjang, Syarifuddin Ahmad, kepada Sentanu Land, dan diterima langsung oleh CEO Sentanu, Yogi Prasetiyo.
Ini menjadi simbol apresiasi dan kolaborasi yang menguatkan semangat solidaritas dalam acara tersebut.
Selain menonton film, peserta juga diajak untuk berdonasi, membeli merchandise bertema solidaritas, dan menyuarakan keberpihakan terhadap Palestina.
Penyelenggara, peserta, dan mitra pendukung bersepakat bahwa acara seperti ini perlu terus digelar untuk menjaga kesadaran publik.
Dukungan Sentanu Land dalam acara ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terlibat aktif dalam isu-isu kemanusiaan.
Dalam konteks dunia properti, hal ini menjadi pesan penting bahwa pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya berbicara soal fisik bangunan, tapi juga tentang membangun nilai-nilai kemanusiaan.
Kepedulian terhadap Palestina bukan soal besar kecilnya kontribusi. Ini tentang keberanian untuk bersuara. Kita mungkin tidak bisa hadir di Gaza secara fisik, tapi kita bisa berdiri bersama mereka lewat doa, donasi, dan aksi nyata.
Sentanu mengajak semua pihak untuk tidak netral dalam penindasan. Karena diam bukan pilihan. (Red)
Penulis: Marina Fauzia