Tradisi Gugur Gunung: Simbol Kerukunan Antarwarga Kampung Moderasi Sukun Gempol Kota Malang

POV: Gugur Gunung sebagai tradisi bersih-bersih lingkungan sekitar, termasuk membersihkan area pemakaman umum warga Kampung Moderasi Sukun Gempol Malang/ dok.istimewa

SUARAMUDA, MALANG — Kampung Moderasi Sukun Gempol Kota Malang merupakan salah satu contoh komunitas yang menunjukan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam rangka memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat.

Salah satu kegiatan yang baru saja dilakukan adalah tradisi Gugur Gunung yang dilaksanakan hari Minggu 23 Februari 2025.

Aktivitas ini tidak hanya untuk membersihkan lingkungan, tetapi juga merupakan simbol dari kerukunan dan kolaborasi antar warga dalam menjaga dan merawat lingkungan sekitar.

Tradisi Gugur Gunung

Gugur Gunung merupakan tradisi yang telah lama dianut oleh masyarakat di berbagai daerah. Etimologi dari istilah tersebut mengacu pada semangat bersama dalam menyelesaikan pekerjaan berat yang biasanya dilakukan secara kolektif.

Dalam konteks Kampung moderasi Sukun Gempol, kegiatan ini menjadi wadah para warga untuk berpartisipasi aktif dalam membangun lingkungan yang bersih dan sehat.

Melalui komunikasi yang efektif di Grup WhatsApp, misalnya, warga dapat saling mengingatkan dan mengorganisir diri untuk kegiatan ini.

Kegiatan membersihkan lingkungan juga membawa dampak positif yang begitu luas.

Dengan melaksanakan Gugur Gunung, warga tidak hanya membersihkan sampah dan melakukan perwatan terhadap area publik seperti makam warga Sukun Genpol, tetapi juga menanamkan rasa memiliki terhadap lingkungan.

Lebih Guyup Rukun

Salah satu dampak jangka panjang dari aktivitas ini adalah terciptanya rasa keterikatan yang lebih kuat antarwarga.

Hal ini penting mengingat kedekatan antarindividu dalam masyarakat menjadi salah satu faktor kunci dalam menciptakan komunitas yang harmonis.

Selain itu, sifat inklusif dari kegiatan ini sangat penting. Semua lapisan masyarakat diundang berpartisipasi, tanpa memandang usia, latar belakang, atau status sosial.

Anak-anak dapat belajar mengenai kepedulian terhadap lingkungan, sementara orang dewasa bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menjaga kebersihan kampung.

Tradisi seperti ini juga dapat memperkuat rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap sesama, yang jelas dibutuhkan di zaman modern ini, di mana keterasingan sosial seringkali terjadi.

Komunikasi melalui group WhatsApp juga menjadikan koordinasi dan pelaksanaan kegiatan ini lebih efisien.

Warga dapat dengan mudah berbagi informasi tentang lokasi, waktu dan peralatan yang diperlukan.

Hal ini menunjukan bahwa teknologi, jika dimanfaatkan dengan baik dapat memberikan kontribusi positif terhadap penguatan masyarakat.

Bukti Kolaborasi Warga

Gugur Gunung yang dilaksanakan oleh Kampung Moderasi Sukun Gempol Malang merupakan bukti nyata dari kekuatan kolaborasi dan gotong royong dalam masyarakat.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga lingkungan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antarwarga.

Masyarakat ini menunjukan bagaimana komunikasi digital dapat berkontribusi dalam melestarikan tradisi dan membangun solidaritas.

Semoga, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan dan menginspirasi kampung-kampung lainnya untuk mengikuti jejak positif dalam menjaga lingkungan dan memperkuat kebersamaan. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like