
Surabaya, SUARAMUDA –
Rencana pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang direncanakan pada 21-22 Desember 2024 terus menuai kontroversi.
Salah satu titik panas terjadi setelah beredar informasi bahwa Pondok Pesantren At-Tauhid, yang awalnya disebut-sebut sebagai lokasi pelaksanaan, resmi menyatakan penolakan.
Dalam sebuah potongan percakapan yang tersebar di media sosial, salah satu putra Mbah Kiai Mas Mansur Ndresmo menegaskan bahwa pondok mereka tidak bersedia menjadi tempat pelaksanaan acara.
“Berdasarkan informasi yang beredar terkait rencana pondok kami digunakan untuk acara Pra-MLB, seluruh keluarga besar AT-TAUHID telah sowan dan tabayun kepada Mbah Yai. Kami sudah mendengarkan semua penjelasan dari Mbah Yai, dan pada akhirnya seluruh keluarga besar menyatakan mboten kerso (tidak bersedia) pondok kami digunakan untuk acara tersebut. Mbah Yai sudah setuju untuk DIBATALKAN,” demikian bunyi pernyataan tersebut, yang diunggah (-red dalam bahasa Jawa) di media sosial X oleh akun @Gusiclik. Dilihat SUARAMUDA pada Rabu, 11/12/2024.
Sebagai tindak lanjut, pihak pondok juga menyampaikan permohonan maaf jika situasi ini telah menimbulkan keresahan.
“Saya akan segera sowan kepada Beliau. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika hal ini menyebabkan kerepotan dan juga keresahan bagi Keluarga Besar At-Tauhid Ndresmo,” tulis tanggapan lanjutan dalam percakapan tersebut.
Sebelumnya, Presidium Penyelamat Organisasi dan MLB NU (PO & MLB NU) yang dipimpin KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam memang belum secara resmi mengumumkan lokasi pelaksanaan acara.
Namun, klaim sepihak bahwa acara tersebut akan digelar di salah satu pesantren tertua di Surabaya kini mendapat bantahan tegas.
Ketegangan ini semakin memperjelas minimnya dukungan terhadap rencana MLB NU. Mayoritas ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama, termasuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, menolak keras rencana ini. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) PWNU di Surabaya pada Sabtu (30/11).
Gus Yahya menegaskan bahwa MLB tidak memiliki urgensi apapun dan dianggap sebagai upaya yang mengganggu integritas organisasi.
“PWNU-PWNU tadi mengatakan bahwa apapun upaya orang untuk mengganggu integritas organisasi akan mereka tolak, termasuk soal MLB ini,” ujar Gus Yahya.
Penolakan dari Pondok Pesantren At-Tauhid ini menjadi salah satu sinyal kuat bahwa rencana MLB PBNU menghadapi tantangan besar, khususnya dari kalangan pesantren dan ulama yang memprioritaskan persatuan dan integritas organisasi.