Usai Konferancab VII, GP Ansor Grogol Masuki Era Baru: Fokus Transformasi Digital dan Kemandirian Ekonomi Kader

SUARAMUDA.NET, SUKOHARJO — Pendopo Balai Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, menjadi saksi sejarah pergerakan pemuda Nahdlatul Ulama pada Ahad (7/12/2025).

Ratusan kader berseragam loreng Banser dan jas hijau Ansor memadati lokasi sejak pagi hari untuk mengikuti perhelatan tertinggi di tingkat kecamatan, yakni Konferensi Anak Cabang (Konferancab) VII Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Grogol.

Forum permusyawaratan yang digelar tiga tahunan ini bukan sekadar ritual pergantian kepemimpinan semata. Lebih dari itu, Konferancab VII menjadi ajang konsolidasi gagasan untuk menjawab tantangan zaman yang kian kompleks.

Tema besar “Mengabdi Tanpa Henti, Berinovasi Untuk Negeri” dipilih bukan sebagai slogan kosong, melainkan sebagai peta jalan (roadmap) organisasi ke depan.

Apresiasi Atas Pondasi yang Kokoh

Sidang pleno diawali dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dari pengurus periode 2023-2025 di bawah komando Fadhel Moubharok. Dalam suasana yang penuh kekeluargaan namun tetap kritis, forum menerima laporan tersebut dengan baik.

Dalam pidato demisionernya, Fadhel Moubharok merefleksikan perjalanan dua tahun kepimpinannya sebagai masa-masa penguatan pondasi internal. Ia menekankan bahwa Ansor Grogol telah berhasil melewati fase-fase krusial dalam kaderisasi.

“Dua tahun ini kita fokus menata barisan. Kita telah membuktikan bahwa Ansor Grogol bukan organisasi papan nama, tapi organisasi yang hidup di tengah masyarakat. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh Sahabat Ranting yang telah berjibaku siang malam. Estafet ini harus berlanjut. Apa yang sudah kita bangun sebagai pondasi, harus didirikan bangunan megah di atasnya oleh pengurus baru,” ungkap Fadhel dengan nada haru di hadapan peserta sidang.

Sinergi Ulama dan Dukungan Struktural

Pentingnya posisi Ansor sebagai garda terdepan NU ditekankan oleh Sekretaris MWC NU Kecamatan Grogol, Eko Yuniardi. Dalam sambutannya, Eko mengingatkan bahwa tantangan ideologi di wilayah urban seperti Grogol sangat dinamis.

“MWC NU menaruh harapan besar. Ansor dan Banser di Grogol harus menjadi etalase wajah Islam yang ramah namun tegas dalam prinsip. Sinergi antara ‘bapak’ (NU) dan ‘anak’ (Ansor) tidak boleh putus. Kami siap mendukung penuh setiap langkah strategis pengurus baru nanti, terutama dalam hal penguatan Aswaja di akar rumput,” tegas Eko.

Senada dengan itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sukoharjo, Dahwan Asqolani, memuji pelaksanaan Konferancab yang dinilai sangat rapi dan konstitusional. Dahwan menyebut Grogol sebagai salah satu barometer pergerakan Ansor di Sukoharjo.

“Tertib administrasi dan tertib organisasi yang ditunjukkan Grogol hari ini layak menjadi percontohan. PC GP Ansor Sukoharjo akan terus melakukan supervisi, namun kami memberikan otonomi penuh bagi PAC untuk berkreasi dalam program kerja, selama masih dalam satu komando,” ujar Dahwan.

Momen Sakral Penyerahan Panji

Puncak dramaturgi acara terjadi usai terpilihnya ketua baru. Utusan dari Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Tengah, Rosidi, memimpin prosesi penyerahan Pataka Panji Ansor secara simbolis. Suasana hening seketika saat Rosidi menyerahkan bendera lambang organisasi tersebut kepada ketua terpilih.

Rosidi menegaskan bahwa kehadiran PW di tingkat PAC menunjukkan betapa vitalnya struktur paling bawah dalam hierarki organisasi. “Panji yang saya serahkan ini adalah simbol amanah dari para Muassis NU.

Di tangan ketua terpilih, panji ini tidak boleh menyentuh tanah, artinya marwah organisasi harus dijunjung tinggi. PW Jawa Tengah menginstruksikan agar Grogol segera berlari kencang, lakukan pemetaan potensi kader, dan jawab tantangan kemandirian organisasi,” pesan Rosidi dengan suara lantang.

Visi Besar Syukur Candra Setiawan

Setelah melalui proses musyawarah mufakat yang demokratis, Syukur Candra Setiawan akhirnya didaulat secara aklamasi sebagai Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Grogol masa khidmat 2025-2028. Sosok muda ini dinilai mampu membawa angin segar perubahan.

Dalam pidato politik pertamanya (iftitah), Syukur Candra Setiawan langsung memaparkan visi taktisnya. Ia menyoroti dua isu utama: Transformasi Digital dan Kemandirian Ekonomi.

“Terima kasih atas kepercayaan luar biasa ini. Sahabat sekalian, kita memasuki era di mana perang narasi terjadi di ruang digital dan tantangan ekonomi semakin nyata. Maka, kepengurusan 2025-2028 akan memprioritaskan transformasi digital dalam dakwah dan administrasi, serta membangun ekosistem ekonomi kader yang mandiri,” papar Syukur.

Ia menambahkan, “Kita tidak ingin Ansor hanya dikenal saat menjaga pengajian, tapi Ansor harus hadir memberi solusi ekonomi bagi anggotanya. Kita akan buat inkubator bisnis untuk kader Ansor Grogol. Inilah terjemahan nyata dari tema ‘Berinovasi Untuk Negeri‘ yang kita usung hari ini.”

Konferancab VII GP Ansor Grogol ditutup jelang sore hari dengan pembentukan tim formatur yang akan bekerja menyusun struktur kepengurusan lengkap dalam waktu 30 hari ke depan. Acara diakhiri dengan mushafahah (bersalam-salaman) seluruh kader, menandakan soliditas yang tetap terjaga pasca pemilihan. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like