SUARAMUDA.NET, JAKARTA — Setelah merilis karya personal yang hangat dan menyentuh berjudul Milo, Ayu Hendranata kembali membawa kabar membanggakan.
Ia resmi dinobatkan sebagai lulusan terbaik di batch-nya dengan capaian IPK 3,98,sebuah pencapaian akademik yang menunjukkan dedikasi, konsistensi, dan kedewasaannya dalam menyeimbangkan dunia kreatif dan dunia akademik.
Bagi Ayu, prestasi ini bukan sekadar kebanggaan pribadi. Ia menyebutnya sebagai persembahan khusus untuk almarhum ayahnya, sosok yang sejak dulu menanamkan nilai penting: selalu haus akan ilmu.
Baginya, belajar bukan hanya mengejar gelar atau nilai, tetapi membentuk diri menjadi pribadi yang mampu memberi manfaat dan dampak nyata bagi banyak orang.
Nilai itu juga tercermin dalam topik penelitian akhirnya. Ayu memilih mengkaji manajemen isu kebijakan pemerintah terkait pajak di sebuah kementerian, institusi yang juga pernah membesarkan almarhum ayahnya.
Topik ini menjadi refleksi intelektual sekaligus perjalanan emosional, mempertemukannya kembali dengan jejak sang ayah melalui kontribusi akademik yang relevan bagi pembentukan kebijakan publik dan kecintaannya terhadap Indonesia.
Ayu menegaskan bahwa nilai akademik dan gelar hanyalah bentuk validasi kompetensi. Hal yang jauh lebih penting adalah bagaimana seseorang mampu memberi nilai, manfaat, dan impact bagi lingkungan di sekitarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kesuksesan bukan menjadi tujuan akhir, namun menjadi manusia yang bermanfaat adalah esensi yang paling utama.
Karena pada akhirnya, kualitas hidup diukur bukan dari seberapa tinggi seseorang mencapai tujuannya, melainkan dari seberapa besar ia mampu memberi arti bagi orang lain.
Ayu Hendranata menjadi inspirasi bahwa mencipta karya dan memperdalam ilmu bukan hanya perjalanan menuju prestasi, tetapi perjalanan memberi makna. (Red)