
SUARAMUDA.NET., SEMARANG – Pati lagi panas, gengs! Setelah bikin heboh gara-gara naikin Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%, akhirnya Bupati Pati, Sudewo, resmi “narik rem tangan” alias membatalkan kebijakan tersebut.
Keputusan ini diambil setelah Sudewo dapet “bisikan” dari pusat dan provinsi, plus gelombang protes warga dan tokoh masyarakat yang nggak setuju.
“Sesuai arahan Bapak Mendagri, Gubernur Jateng, dan tuntutan warga Pati, kenaikan PBB saya batalkan. Balik ke tarif normal 2024,” kata Sudewo, Jumat (8/8).
Kabar ini langsung bikin Koordinator Gerakan Pati Bersatu, Cahya Basuki alias Yayak Gundul, ngerem rencana demo besar-besaran yang tadinya mau digelar 13 Agustus.
Dikabarkan ISKNews.com, Yayak yang sebelumnya getol ngajak massa turun ke jalan, kini malah minta warga nggak usah demo lagi.
“Tuntutan sudah dikabulkan. PBB-P2 dibatalkan, balik ke tarif normal,” tegas Yayak.
Eits… tapi tunggu dulu! Nggak semua orang puas sama “U-Turn” Sudewo. Dari laporan BBC, ternyata masih ada kelompok masyarakat yang tetap kekeuh mau demo tanggal 13 Agustus.
Mereka tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, dan tuntutannya nggak cuma soal pajak.
Supriyono, perwakilan aliansi, blak-blakan: “Kita mau Bupati Sudewo dilengserkan. Udah nggak layak mimpin Pati.”
Selain itu, agenda aksi mereka lumayan rame:
Intinya, drama ini belum tamat. Meski pajak 250% udah dibatalkan, semangat warga buat demo masih full tank. Tinggal tunggu tanggal 13 Agustus, apakah Pati bakal makin panas atau malah adem “mlempem“? (Red)