
Laporan Eksklusif Jurnalis Suara Muda, Amy Maulana
SUARAMUDA, KRIMEA, RUSIA – Semenanjung Krimea menyimpan jejak sejarah panjang pengaruh Turki Utsmani, terutama melalui Khanate Krimea yang menjadi negara vasal Ottoman selama lebih dari tiga abad (1475-1774).
Peninggalan terbesar dari era ini terlihat jelas dalam arsitektur kota-kota tua Krimea. Istana Khan di Bakhchysarai—-bekas ibu kota Khanate Krimea—menjadi mahakarya arsitektur Utsmani paling megah di wilayah ini.
Dibangun abad ke-16, kompleks istana ini menampilkan ciri khas arsitektur Ottoman seperti halaman bergaya Topkapi, masjid megah, dan air mancur marmer yang menginspirasi puisi sastrawan Rusia Pushkin yang pernah berkunjung di sana.
Masjid Juma Khan di Simferopol yang dibangun tahun 1508 menjadi saksi bisu penyebaran Islam Utsmani di Krimea.
Menara masjid ini menunjukkan gaya khas Ottoman yang kontras dengan arsitektur Rusia yang mendominasi Krimea modern.
Peninggalan militer Utsmani juga dapat ditemukan di benteng-benteng pertahanan seperti Yeni-Kale di Kerch, yang dibangun untuk menghadapi ekspansi Rusia.
Pengaruh budaya Utsmani tetap hidup dalam tradisi masyarakat Tatar Krimea. Bahasa Tatar Krimea banyak menyerap kosakata Turki Ottoman, sementara kuliner khas seperti çibörek dan pakhlava menunjukkan akar budaya yang sama.
Sistem hukum dan pemerintahan Khanate Krimea juga mengadopsi model Utsmani, dengan penerapan hukum syariah dan jabatan-jabatan seperti Qadi (hakim agama).
Di era modern, warisan Utsmani bagi Rusia merupakan peninggalan dan bukti multikulturalisme Krimea, komunitas Tatar Krimea sampai hari ini terus mempertahankan identitas mereka.
Di Krimea produk halal banyak dijual di supermarket lokal, beberapa wilyah banyak masjid ditemukan.
Warisan Utsmani di Krimea tetap menjadi bukti penting periode ketika wilayah ini menjadi jembatan budaya antara dunia Islam, Eropa, dan Slavia. (Amy)