promo

Mengapa Redaksi Tempo Diteror Berkali-kali? Serem!

Ilustrasi: Pinterest

SUARAMUDA, SEMARANG – Dalam Sepekan terakhir, Redaksi Tempo tercatat kedapatan dua kali mendapat teror bangkai hewan oleh orang tidak dikenal.

Pertama terjadi pada 19 Maret 2025, kantor redaksi Tempo menerima paket berisi kepala babi tanpa telinga.

Kedua, Tempo kemball mendapatkan kiriman bangkai tikus yang dipenggal, diketahui petugas kebersihan pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Promo

Dikutip dari laman Tempo.co, Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan kiriman bangkai tikus makin memperjelas teror untuk redaksi yang dipimpinnya.

Dia mengatakan, redaksi Tempo juga menerima pesan ancaman melalui media sosial dari akun Instagram @derrynoah pada 21 Maret 2025.

Pengendali akun itu menyatakan akan terus mengirimkan teror. Narasi itu tertulis, “sampai mampus kantor kalian”.

Promo

Beragam Respon

Merespon teror yang dilayanhkan ke Tempo, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi justru berujar bahwa tidak perlu memperbesar peristiwa teror bangkai.

Hal iti dikatakan saat ditanya ihwal teror pengiriman kepala babi yang ditujukan ke jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana atau akrab disapa Cica.

Nasbi justru melempar guyon agar kepala babi yang dikirimkan ke Kantor Tempo itu untuk dimasak. Karenanya menurutnya, Cica juga merespons teror pengiriman kepala babi itu dengan lelucon.

Berbeda dengan Hasan Nasbi, Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Pers Mustafa Layong justru menyatakan teror pengiriman bangkai hewan yang dialami Tempo sebagai bentuk ancaman kerja-kerja jurnalistik.

Dia meminta pemerintah untuk tidak menganggap rentetan teror kepada pers itu dengan santai.

“Teror ini tidak boleh dianggap santai. Berapa banyak serangan berakibat terhadap jiwa yang berawal dari teror-teror semacam ini,” kata Mustafa, seperti dilansir Tempo.co.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia juga menyatakan bahwa seiring dengan meningkatnya kasus kekerasan terhadap jurnalis, kebebasan pers di Indonesia kian memburuk dalam dua tahun terakhir.

Dikutip dari bbc.com, data AJI Indonesia mencatat terdapat 101 kasus kekerasan pada 2023 dan 73 kasus setahun sesudahnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum), Ponco Sulaksono mengecam keras teror ke kantor Tempo di Jakarta.

“Aksi teror yang berulang ini jelas-jelas upaya membungkam kerja jurnalistik. Padahal, jurnalis memiliki hak untuk bekerja tanpa ancaman dan intimidasi,” kata Ponco seperti dikutip dari rmol.id.

Ponco lantas menyoroti langkah aparat kepolisian yang terkesan lamban mengungkap teror sebelumnya, hingga teror kembali berulang.

Demikian pula Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menilai teror kepala babi yang dikirim ke Kantor Tempo merupakan bentuk ancaman serius.

“Itu bahasa simbolik yang tidak boleh dipandang enteng,” katanya menjelaskan teror tersebut dari perspektif kriminologi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 22 Maret 2025.

Menurut Adrianus, teror tersebut mengandung beberapa makna. Pertama, kata dia, kepala yang terpotong, terlepas dari jenis hewannya, bisa dipahami sebagai ancaman pembunuhan terhadap korban.

Kedua, kepala babi memiliki makna khusus karena babi dianggap haram bagi umat Muslim. Hal ini bisa diartikan sebagai ekspresi kebencian dari pelaku terhadap korban.

“Karena Fransisca seorang Katolik, pengiriman kepala babi juga bisa dimaknai sebagai bentuk pengucilan. Pesan itu secara amat khusus diarahkan padanya,” ujar dia.

Adrianus mendesak polisi mengusut kasus ini dengan serius karena modus semacam ini bertujuan menciptakan ketakutan, bukan hanya bagi korban, tetapi juga bagi jurnalis lainnya.

Turut merespon aksi teror tersebut, Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid seperti dilansir Kompas.com, juga mendesak negara, termasuk aparat berwajib, untuk melakukan investigasi usai kantor redaksi Tempo.

“Kami mendesak otoritas negara termasuk pihak yang berwajib untuk segera dan tanpa menunda-nunda lagi investigasi resmi, pengusutan tuntas dan penghukuman pelaku beserta dalangnya ke meja hijau dengan hukuman setimpal,” jelas Usman dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025), seperti dikutip dari Kompas.com. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like