
SUARAMUDA, GROBOGAN — Grobogan Jawa Tengah, kembali banjir. Hujan deras pada 7-8 Maret 2025 menyebabkan tanggul jebol di Sungai Tuntang dan Sungai Klitih pada Minggu (9/3/2025).
Sejumlah wilayah diketahui terendam, antara lain Kecamatan Toroh, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Gubug, dan Kecamatan Tegowanu.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Muhammad Chomsul mengatakan, kejadian itu menjadi bencana keempat dalam kurun waktu berdekatan.
Sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian khusus terhadap bencana tersebut.
“Pendataan sementara yang telah dilakukan hingga Minggu (9/3) pukul 14.00 WIB, sebanyak 2.815 kepala keluarga terdampak dan 150 warga di antaranya memilih mengungsi ke Gereja Desa Ringinkidul,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (10/3/2025) pagi.
BNPB mencatat ada 2.815 unit rumah terendam, satu jembatan rel kereta api di Desa Papanrejo terdampak, tanggul sungai di Desa Sukorejo dan Desa Baturagung alami kerusakan, serta area persawahan turut terendam.
“Selain itu jalan di Desa Baturagung sepanjang 30 meter terputus. Kondisi terkini, sejumlah titik dilaporkan berangsur surut,” ujarnya.
Muhari menyebut BPBD Kabupaten Grobogan beserta tim gabungan masih melakukan penanganan dengan melakukan perbaikan tanggul, menerjunkan perahu karet, dan menyiagakan personel di sejumlah titik.
Alat berat juga diterjunkan untuk mempercepat penanganan banjir kali ini seperti tiga unit excavator dan satu unit dozer.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca selama dua hari ke depan, wilayah Grobogan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir.
Menyikapi situasi tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk bersiaga di lokasi terdampak banjir meskipun beberapa titik genangan telah surut.
“Selain itu, para petugas diharapkan waspada dan siaga untuk membantu warga apabila terjadi banjir susulan,” tandasnya. (Red)