Menyasar Kelompok Disabilitas dan Perempuan, Lakpesdam NU Sukoharjo Gelar Pelatihan Bikin Keripik Singkong

SUARAMUDA, SUKOHARJO — Bekerja sama dengan Pemerintah Desa Mertan, Lakpesdam NU sukses menggelar Pelatihan Pembuatan Keripik Singkong di Balai Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, pada Kamis (31/10/2024).

Berbeda dengan pelatihan pada umumnya, kegiatan ini justru terdiri dari kelompok disabilitas fisik dan kelompok perempuan desa. Dengan menghadirkan narasumber berpengalaman dalam produksi pangan lokal, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan ekonomi bagi kelompok rentan dan mendorong mereka untuk mandiri secara finansial.

Ketua Lakpesdam NU Sukoharjo, Muhammad Zainuddin, menyampaikan pentingnya keterampilan ekonomi berbasis pangan lokal sebagai jalan bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

“Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi bekal keterampilan bagi para peserta, terutama untuk membuka peluang usaha mandiri yang bisa membantu perekonomian keluarga,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan bahwa program pemberdayaan ini juga diharapkan dapat memperkuat inklusi sosial di Desa Mertan.

Kepala Desa Mertan, Parno, mengapresiasi pelatihan ini dan menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah desa. Menurutnya, keterampilan pembuatan keripik singkong memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi desa karena bahan baku singkong mudah didapatkan dan memiliki nilai jual tinggi di pasaran.

“Dengan keterampilan ini, kami berharap kelompok disabilitas fisik dan perempuan di desa bisa mulai mengembangkan usaha kecil yang berkelanjutan,” kata Parno.

Sesi foto bersama usai ikuti Pelatihan Pembuatan Keripik Singkong di Balai Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, pada Kamis (31/10/2024).

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Berlianti Fitria Mahendra, pemilik UMKM Keripik Singkong Sejahtera, dan Iwan Sironi, penggerak kelompok UMKM Desa Mertan.

Dalam sesi pertama, Berlianti menjelaskan teknik dasar pembuatan keripik singkong, mulai dari pemilihan bahan baku yang tepat, cara pengirisan, hingga teknik penggorengan yang menghasilkan keripik renyah dan lezat.

Menurut Berlianti, proses pembuatan yang benar dan penggunaan bahan berkualitas sangat menentukan hasil akhir produk.

Peserta tampak antusias saat mengikuti praktik pembuatan keripik singkong. Setiap kelompok diberikan alat dan bahan untuk mencoba proses produksi secara langsung dengan panduan dari Berlianti.

Sejumlah peserta mengakui bahwa keterampilan ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan karena prosesnya yang sederhana dan potensi pasarnya yang luas.

Setelah sesi produksi, narasumber kedua, Iwan Sironi, memberikan materi tentang strategi pemasaran produk lokal. Beliau menekankan pentingnya branding dan kemasan yang menarik agar produk dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

“Kemasan yang baik dan branding yang tepat akan memberikan nilai tambah bagi produk Anda dan menarik lebih banyak konsumen,” ungkap Iwan.

Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang strategi pemasaran melalui media sosial yang dinilai efektif untuk menjangkau pasar dengan biaya rendah.

Acara diakhiri dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Peserta berkesempatan untuk bertanya mengenai kendala dalam produksi maupun pemasaran yang mungkin dihadapi dalam mengembangkan usaha keripik singkong. Lalu, narasumber memberikan saran praktis dan berbagi tips yang dapat diterapkan langsung oleh para peserta. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like