SUARAMUDA.NET, SUKOHARJO — Rangkaian semangat peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025, Omah Rembug Sukoharjo resmi mengumumkan penyelenggaraan forum dialog pelajar bertajuk “Ruang Pahlawan Kekinian” dengan tema “Suara Pelajar Didengar atau Sekadar Dibiarkan Liar?”
Kegiatan ini akan digelar pada Sabtu, 29 November 2025 pukul 13.00 WIB di Rumah Dinas Wakil Bupati Sukoharjo, menghadirkan 60 pelajar perwakilan dari OSIS SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Sukoharjo.
Acara ini dirancang sebagai ruang dialog santai tetapi kritis, yang menghubungkan pelajar sebagai representasi generasi Z dengan pemangku kebijakan di daerah.
Forum ini akan menghadirkan Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, SE, sebagai Keynote Speaker, bersama dua narasumber utama: Salsabila Rahma Putri, Juara Nasional Motivator Duta Genre Indonesia, dan Angkasa Cantika Beny, Ketua Forum OSIS Kabupaten Sukoharjo. Acara juga akan dipandu oleh Arif Dehan Ramadhan, guru influencer dan praktisi citizen journalism.
Kegiatan ini diinisiasi sebagai respon atas kebutuhan pelajar untuk mendapatkan ruang yang lebih aman, setara, dan serius untuk menyampaikan gagasan.
Selama ini, pendapat pelajar kerap dianggap sebagai wacana sampingan, padahal mereka merupakan bagian penting dari ekosistem pendidikan sekaligus calon pemimpin masa depan.
“Ruang Pahlawan Kekinian” diharapkan mampu menjadi titik temu antara aspirasi pelajar dan realitas kebijakan publik di daerah.
Saat ditemui di kantor Omah Rembug Sukoharjo, Fadhel Moubharok, Ketua Omah Rembug Sukoharjo, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar dialog biasa, melainkan ruang lahirnya keberanian bersuara.
“Kami ingin memberikan wadah yang benar-benar mendengarkan pelajar, bukan hanya menggugurkan kewajiban formalitas. Selama ini, banyak suara anak muda yang hilang sebelum sampai ke meja pengambil keputusan. Melalui forum ini, kami ingin menunjukkan bahwa pelajar mampu menyampaikan gagasan yang matang, kritis, dan relevan dengan kondisi daerah. Ini bukan ruang seremonial, ini ruang berbicara yang sesungguhnya,” ujarnya.
Fadhel juga menegaskan bahwa pemilihan tema yang terkesan tajam bukan tanpa alasan. Menurutnya, generasi Z justru perlu didorong untuk berani mengekspresikan opini secara sehat, santun, dan argumentatif.
“Gen Z punya cara berpikir yang cepat, berani, dan tidak mau basa-basi. Karena itu, kami menyediakan format dialog dua arah, bukan ceramah satu arah. Harapannya, pelajar tidak hanya datang untuk mendengar, tetapi juga untuk menguji pemikiran dan menyampaikan keresahan yang mungkin jarang mendapat ruang,” tambahnya.
Dengan mengundang Wakil Bupati Sukoharjo sebagai keynote speaker, forum ini juga menjadi momentum strategis untuk mempertemukan aspirasi pelajar dengan pemimpin daerah secara langsung.
Diskusi diharapkan mampu menghasilkan masukan, gagasan, dan rekomendasi dari para pelajar mengenai isu-isu yang terkait dengan pendidikan, lingkungan sosial, literasi digital, hingga ruang partisipasi publik bagi anak muda.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk komitmen Omah Rembug Sukoharjo dalam memfasilitasi dialog lintas kelompok, mendorong partisipasi generasi muda, dan membangun kultur diskusi yang sehat di Kabupaten Sukoharjo.
Dengan hadirnya narasumber yang beragam dan dekat dengan dunia pelajar, acara ini diharapkan mampu menjadi ruang yang inspiratif, kritis, sekaligus menyenangkan bagi seluruh peserta.
“Ruang Pahlawan Kekinian” diharapkan tidak berhenti sebagai satu momentum, tetapi menjadi titik awal terbangunnya tradisi dialog pelajar yang berkelanjutan di Sukoharjo sebuah ruang yang melahirkan keberanian baru, suara baru, dan pemikiran baru dari para pahlawan kekinian yakni para pelajar. (Red)