
SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Pernah dengar pepatah Jawa “Cecak ngontal cagak”? Kalau diterjemahkan secara harfiah, artinya “seekor cecak menggigit tiang.”
Tapi di balik ungkapan sederhana itu, ternyata tersimpan makna dalam yang masih relate banget dengan kehidupan kita hari ini — terutama buat generasi muda yang lagi semangat-semangatnya ngejar mimpi dan ambisi.
Yuk, kita kupas satu-satu biar nggak salah paham sama pepatah yang satu ini.
Apa Sih Maksud “Cecak Ngontal Cagak”?
Dalam filosofi Jawa, cecak itu simbol makhluk kecil, lemah, tapi punya keberanian. Sementara cagak (tiang) melambangkan sesuatu yang besar, kuat, atau berkuasa. Nah, ngontal berarti menggigit atau mencoba menempel erat.
Jadi, “cecak ngontal cagak” menggambarkan situasi di mana seseorang yang kecil, lemah, atau belum berdaya mencoba menantang atau melawan orang atau kekuasaan yang jauh lebih besar.
Dengan kata lain, pepatah ini sering dipakai untuk mengingatkan seseorang agar tahu diri, jangan gegabah, dan sadar posisi.
Tapi di sisi lain — kalau dilihat dengan kacamata modern — pepatah ini juga bisa dimaknai sebagai simbol keberanian dan perlawanan terhadap ketidakadilan.
Dua Sisi Makna: Antara “Arogan” dan “Berani”
Makna Negatif: Sok Kuat Padahal Lemah
Dalam konteks tradisional, pepatah ini digunakan untuk menegur orang yang “keminter” alias sok pintar atau sok kuat.
Misalnya, anak muda yang baru dapat sedikit ilmu tapi sudah berani menantang orang yang lebih berpengalaman.
“Wong enom aja kaya cecak ngontal cagak, durung wayahe nglawan!” Pesan moralnya: jangan tergesa-gesa melawan sebelum punya bekal cukup.
Makna Positif: Kecil Tapi Berani Melawan Ketidakadilan
Tapi kalau kita pakai kacamata zaman sekarang, pepatah ini juga bisa dibalik: bahkan cecak pun bisa menggigit tiang kalau terdesak.
Ini bisa diartikan sebagai semangat perlawanan anak muda terhadap sistem yang nggak adil, atau keberanian bersuara meski posisi kita kecil. Jadi, tergantung konteksnya — bisa jadi sindiran, bisa juga jadi inspirasi.
Filosofi yang Relevan Buat Anak Muda
Sekarang, di era serba digital, banyak banget anak muda yang kayak “cecak ngontal cagak”: startup kecil yang berani bersaing dengan korporasi besar, aktivis muda yang lantang menyuarakan keadilan sosial, atau konten kreator indie yang berani menantang tren arus utama.
Mereka mungkin kecil, tapi punya keberanian besar. Dan kadang — justru dari “cecak-cecak” inilah lahir perubahan besar.
Pelajaran yang Bisa Kita Ambil
Penutup: Dari Cecak Kita Belajar
“Cecak ngontal cagak” bukan cuma pepatah kuno yang layak dihafal, tapi juga pengingat buat kita semua.
Bahwa dalam hidup, ada waktu untuk berani dan ada waktu untuk menahan diri. Tinggal bagaimana kita menempatkan diri: apakah ingin jadi cecak yang nekat tanpa arah, atau cecak yang tahu kapan harus menggigit untuk bertahan.
Dan siapa tahu — dari gigitan kecil itu, bisa lahir perubahan besar. (Red)