SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Nama lengkapnya Jerhemy Owen, namun di jagat media sosial ia lebih dikenal sebagai Jerhemy Nemo—sosok muda inspiratif yang menjadikan kecintaannya pada lingkungan sebagai napas perjuangan dan identitas digitalnya.
Lahir di Jakarta pada 29 April 2002, Jerhemy tumbuh di tengah generasi yang akrab dengan teknologi. Namun hatinya justru tertambat pada alam dan keberlanjutannya.

Kecintaan Jerhemy terhadap lingkungan bukan sekadar jargon. Ia memilih kuliah di Avans University of Applied Sciences, Belanda, mengambil program Teknologi Lingkungan dan Energi Terbarukan, serta menjalani minor di Fontys University.
Bidang itu menjadi fondasi pengetahuannya dalam memahami krisis iklim dan pentingnya transisi energi hijau.
Namun Jerhemy tak ingin ilmu itu hanya berhenti di ruang kelas. Ia menjadikannya bahan bakar untuk mengedukasi jutaan orang lewat media sosial.

Dengan akun TikTok @jerhemynemoo dan Instagram @jerhemynemo, ia menyebarkan semangat cinta lingkungan secara ringan, akrab, namun berbasis data dan aksi nyata.
Konten-kontennya, mulai dari bersih-bersih sungai, menanam pohon, hingga mengulas fakta lingkungan global, berhasil meraih perhatian lebih dari 4 juta pengikut.
Salah satu aksi nyata yang patut diapresiasi adalah gerakan #WenanamPohon. Dalam kampanye ini, Jerhemy menggandeng komunitas untuk menanam 10.000 pohon sebagai bentuk perayaan hari ulang tahunnya sekaligus Hari Bumi.

Ia juga terlibat dalam World Clean-Up Day Indonesia 2023, membersihkan 1,35 ton sampah dari Sungai Ciliwung bersama ribuan relawan dari berbagai daerah.
Tak hanya di dalam negeri, Jerhemy pun melebarkan sayap ke ranah global. Ia mewakili Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29 di Azerbaijan, menunjukkan bahwa suara anak muda Indonesia juga layak didengar di forum internasional.
Jerhemy adalah bukti bahwa anak muda punya peran besar dalam merawat bumi. Ia tak hanya bicara, tapi bertindak.

Lewat kombinasi ilmu, kreativitas, dan dedikasi, Jerhemy menjelma sebagai role model baru: seorang aktivis digital yang mengubah kepedulian menjadi gerakan nyata.
Di tengah dunia yang panas dan penuh krisis, Jerhemy Nemo menjadi hembusan udara segar—mengajak kita semua untuk kembali peduli, mulai dari hal-hal sederhana. (Red)