SUARAMUDA.NET, MOSKOW — Setiap awal November menjadi momentum yang sangat spesial bagi rakyat Rusia. Betapa tidak, mereka bakal libur kerja dan beraktivitas selama tiga hari.
Pasalnya, pada 4 November menjadi penanda Hari Persatuan Rakyat (День народного единства), sebuah hari libur nasional yang penuh dengan makna sejarah dan simbolisme.
Bagi banyak orang Rusia, hari ini bukan sekadar hari libur, tetapi sebuah pengingat akan kekuatan kolektif bangsa yang dibangun di atas landasan keragaman yang sangat kaya.
Akar Sejarah yang Dalam
Perayaan ini berakar pada peristiwa bersejarah tahun 1612. Kala itu, Rusia mengalami masa-masa kelam yang dikenal sebagai “Masa Kesulitan” (Смутное время).
Negara ini dilanda krisis kepemimpinan, intervensi asing, dan perang saudara. Situasi kritis ini diakhiri oleh sebuah gerakan rakyat yang diprakarsai oleh Kuzma Minin, seorang pedagang dari Nizhny Novgorod, dan Dmitry Pozharsky, seorang pangeran.
Mereka memimpin milisi rakyat yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dan etnis untuk merebut kembali Moskow dari pendudukan tentara Polandia.
Kemenangan ini tidak hanya mengusir penjajah, tetapi juga membuka jalan bagi berdirinya Dinasti Romanov, yang memulihkan stabilitas dan kedaulatan Rusia.
Merayakan Persatuan dalam Bingkai Kebhinekaan
Hari Persatuan Rakyat ditetapkan pada tahun 2005, menggantikan perayaan Hari Persetujuan dan Rekonsiliasi pada 7 November yang menandai Revolusi Bolshevik.
Perubahan ini dimaksudkan untuk mengalihkan fokus dari peringatan revolusi yang penuh konflik internal ke sebuah peristiwa yang menyatukan seluruh rakyat.
Tujuannya adalah untuk menekankan nilai persatuan, patriotisme, dan kemampuan bangsa untuk bersatu melawan ancaman eksternal.
Pesan ini sangat relevan mengingat Rusia adalah rumah bagi lebih dari 190 kelompok etnis yang mendiami wilayah yang membentang dari Eropa hingga ke Samudra Pasifik.
Mulai dari suku bangsa Turkic seperti Tatar dan Bashkir di wilayah Volga, hingga masyarakat Finno-Ugric seperti Karelia di Barat Laut; dari suku-suku Siberia seperti Yakuts dan Buryats di tepi Danau Baikal, hingga masyarakat Kaukasus Utara seperti Chechen dan Dagestanis.
Masing-masing kelompok ini, dengan bahasa, agama, dan tradisi unik mereka, tinggal di dalam republik-republik otonom dan wilayah-wilayah yang membentuk Federasi Rusia, dan Hari Persatuan Rakyat bertujuan merangkul semua perbedaan ini di bawah satu identitas bersama.
Bagaimana Cara Merayakannya?
Perayaan Hari Persatuan Rakyat dimeriahkan oleh berbagai acara yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat dengan berkumpul di alun-alun kota besar seperti Lapangan Merah, Moskow, dan alun-alun kota di seluruh kota di Rusia.
Acara budaya, seperti konser musik tradisional dan pameran seni, digelar untuk menampilkan kekayaan budaya dari berbagai etnis di Rusia, menjadi panggung nyata bagi keragaman ini.
Banyak keluarga memanfaatkan hari libur ini untuk berkumpul, sementara yang lain menghadiri misa di gereja-gereja Ortodoks untuk mengenang para pahlawan yang gugur.
Kegiatan amal dan kerja bakti juga sering dilakukan, mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi inti perayaan ini.
Relevansi dalam Kehidupan Modern Rusia Saat Ini
Di era kontemporer, Hari Persatuan Rakyat memiliki relevansi yang kuat. Dalam sebuah negara yang sangat luas dan multietnis, hari libur ini berfungsi sebagai alat pemersatu yang kuat dan simbol kohesi sosial.
Pemerintah memanfaatkannya untuk memperkuat narasi nasional tentang ketahanan dan kemandirian Rusia yang dibangun oleh kontribusi semua suku bangsanya.
Bagi banyak warga, hari ini adalah pengingat akan identitas bersama mereka dan pentingnya solidaritas sosial di tengah tantangan global dan geopolitik.
Perayaan ini tidak hanya melihat ke belakang pada kemenangan sejarah, tetapi juga menjadi momen untuk merefleksikan makna menjadi bagian dari bangsa Rusia yang besar dan beragam pada masa kini, di mana persatuan tidak berarti keseragaman, tetapi kekuatan yang lahir dari harmoni perbedaan. (Amy)