Delegasi Indonesia Soroti Peluang Besar Koridor Trans-Asia di Era Sanksi pada Forum Logistik Rusia

SUARAMUDA.NET, SAINT PETERSBURG — St Petersburg menjadi tuan rumah forum logistik internasional bergengsi di Rusia. Forum tersebut juga dihadiri oleh delegasi Indonesia, Andre Septiyanto, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komite untuk Interaksi dengan Negara-Negara ASEAN di Asosiasi Bisnis Eurasia serta Penasihat untuk Aliansi B2BASEAN.

Dalam paparannya, Andre menegaskan bahwa tekanan sanksi global justru membuka babak baru dengan memperkuat rute perdagangan alternatif melalui Koridor Trans-Asia, yang di dalamnya kemitraan strategis antara Indonesia, Rusia, dan negara-negara ASEAN memegang peran kunci.

Andre Septiyanto, yang merupakan diaspora Indonesia yang tinggal di Rusia, hadir sebagai pembicara dalam sesi yang berlangsung pada 23 Oktober 2025 tersebut. Dengan tema presentasi “Koridor Trans-Asia di Era Sanksi”, Andre menyampaikan analisis yang optimis di tengah tantangan geopolitik.

Menurutnya, sanksi yang diterapkan Barat terhadap Rusia telah memaksa “revolusi” dalam pola logistik tradisional. Krisis ini, alih-alih menjadi jalan buntu, justru menjadi katalisator yang mendorong diversifikasi dan penguatan jalur-jalur perdagangan menuju Timur.

“Era sanksi ini adalah sinyal keras untuk segera bertindak. Koridor Trans-Asia bukan sekadar jalur alternatif, melainkan proyek untuk membentuk tatanan ekonomi dan logistik dunia baru,” papar Andre dalam forum tersebut.

Dalam pemaparannya, Andre secara khusus menyoroti dua jalur andalan. Pertama adalah koridor darat melalui Kazakhstan dan China, yang ia sebut sebagai “sistem peredaran darah” yang telah aktif mengalirkan barang, dari komoditas hingga produk bernilai tambah.

Untuk jalur ini, ia menekankan perlunya akselerasi digitalisasi, seperti penggunaan dokumen elektronik, untuk memangkas birokrasi di perbatasan.

Kedua, adalah Jalur Laut Utara atau Northern Sea Route (NSR) yang disebutnya sebagai peluang strategis jangka panjang.

Andre menjelaskan bahwa bagi negara-negara eksportir di ASEAN, termasuk Indonesia, jalur ini menawarkan pemangkasan jarak tempuh ke Eropa yang sangat signifikan.

Ia menyatakan keterbukaan untuk menjajaki kerja sama investasi dalam pengembangan infrastruktur pendukung, seperti pembangunan hub logistik di kawasan Timur Jauh Rusia.

Di akhir presentasinya, Andre menyerukan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan peluang ini.

Ia mengajak semua pihak untuk mempercepat adopsi platform digital, menyelaraskan standar dan regulasi kepabeanan, serta memperkuat kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta dari kedua kawasan untuk menanamkan investasi di sektor logistik.

Kehadiran dan presentasi Andre Septiyanto dalam forum ini tidak hanya menunjukkan kapasitas dan wawasan strategis Indonesia di panggung global, tetapi juga secara aktif memposisikan Indonesia sebagai mitra yang propositif dan penting dalam membentuk masa depan konektivitas dan perdagangan di kawasan Eurasia. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like