Pameran Jalur Sutra Maritim: Semarang Perkuat Identitas sebagai Kota Maritim Dunia

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Semarang masa lampau dalam sejarahnya adalah kota pelabuhan yang tak lepas dari perdagangan dunia. Bangsa asing melakukan ekspedisi, dan membangun jaringan ekonomi dengan rakyat Nusantara waktu itu.

Tak terkecuali bangsa China, yang juga turut dalam misi dagang dengan pribumi. Salah satunya dibuktikan dengan pendaratan awak kapal dari rombongan ekspedisi Laksamana Ceng Ho, yang dalam kilasan sejarahnya membawa misi budaya dan perdagangan, yang populer dengan istilah Jalur Sutera.

Semarang masa kini, kembali menghadirkan lanskap Semarang Kota Pelabuhan lewat pameran bertajuk Jalur Sutra Maritim yang digelar di Gedung Oudetrap, Kota Lama, Semarang 3-8 Oktober 2025.

 

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng dalam sambutan yang disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata R. Wing Wiyarso Poespojoedho, S.Sos., M.Si mengungkapkan, Semarang masa lampau adalah kota pelabuhan internasional.

“Pelabuhan yang ramai akan pusat perdagangan, pusat peradaban. Dari situ, lahirlah akulturasi budaya dari beragam etnis dan kini bersatu dan membangun Kota Semarang, “ungkapnya, Jumat (3/10).

Wing menambahkan, cerita Semarang Kota Pelabuhan memjadi bukti bahwa Semarang bukan hanya kota pesisir. Lebih dari itu, orang-orang Belanda bahkan menjuluki “Venetie van Java”.

“Kota dengan banyak aliran sungai dan banyak kapal. Kota maritim, sekaligus perdagangan dunia, “tambahnya.

Wing melanjutkan, jalur sutera maritim merupakan langkah penting untuk digali kembali. Pasalnya, Semarang adalah bagian dari sejarah, dan ini jangan sampai lupa oleh generasi penerus.

Ia kemudian mengungkapkan, keanggotaan Semarang dalam City Alliance Maritime Silk Road (CAMSR) atau Aliansi Kota Pelestarian Budaya Konservasi Jalur Sutera Maritim yang berbasis di Guangzhou, China.

“Mei lalu, Semarang secara resmi menjadi anggota CAMSR yang ke -36. Semarang diakui sebagai bagian dari kota maritim, dan terlibat dalam transaksi perdagangan internasional, “jelasnya.

Untuk diketahui pameran Jalur Sutra Maritim melibatkan Sino-Nusantara Institute, Komunitas Rasa Dharma, Klenteng Tay Kak Sie dan Klenteng Sam Poo Kong. Adapun, pameran bakal dibuka mulai pukul 09.00 wib dan tutup pukul 21.30 wib. Terbuka untuk umum. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like