
SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Sudah tujuh bulan sejak gelombang PHK massal mengguncang PT Sritex, tapi nasib ribuan mantan karyawannya masih menggantung.
Bayangkan, pesangon yang jadi hak mereka belum juga cair gara-gara proses penyelesaian aset perusahaan tekstil raksasa asal Sukoharjo itu jalannya super lambat.
Kurator yang ditunjuk buat beresin urusan Sritex dengan 10.965 buruh belum juga melelang aset perusahaan. Padahal, itu satu-satunya jalan supaya uang pesangon bisa dibayar.
Ketua KSPSI Jawa Tengah, Darmadi, nggak bisa menahan kecewanya. Menurutnya, kurator masih kesulitan menginventarisasi harta Sritex, padahal jumlah material dan barang produksinya segunung.
“Harusnya kurator lebih serius. Sampai hari ini belum ada lelang sama sekali. Kami jelas kecewa karena tanpa lelang, buruh nggak akan dapat pesangon,” tegas Darmadi saat aksi demo eks buruh Sritex di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (24/9/2025).
Biar nggak kelamaan, KSPSI bareng manajemen menengah Sritex sebenarnya udah siap bantu inventarisasi aset. Tapi sayangnya, komunikasi dengan tim kurator disebut minim banget.
Yang bikin makin miris, ribuan eks buruh itu sekarang hidup dalam ketidakpastian. Dari total hampir 11 ribu pekerja, yang berhasil dapat kerja baru cuma 5–10 persen aja.
Banyak yang terjebak karena sebelumnya ada kabar kalau Sritex bakal buka lagi, jadi mereka memilih nunggu… eh malah zonk. (Red)