SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Siapa sih yang nggak tahu hebohnya ‘Citayam Fashion Week’? Dari anak-anak nongkrong biasa, tiba-tiba bisa viral karena outfit mereka yang out of the box.
Bukan cuma jadi bahan obrolan di timeline, tapi juga bikin mereka dapat panggung, bahkan cuan. Nah, dari situ kita bisa lihat kalau sekarang passion bisa langsung berubah jadi peluang ekonomi.
Inilah yang disebut creator economy. Intinya, anak muda bisa jadi brand buat dirinya sendiri. Nggak harus jadi artis dulu buat punya pengaruh.
Bahkan, micro-influencer dengan followers ribuan aja udah bisa jadi incaran brand buat endorsement.
Menurut Journal UIN Jakarta (2023), fandom dan komunitas online sekarang jadi mesin ekonomi baru. Bayangin aja, setiap like dan comment itu bisa jadi tiket buat dapat kerjaan kreatif.
Tapi, jangan salah, dunia ini nggak segampang kelihatannya. Tantangannya gede banget. Pertama, soal konsistensi.
Algoritma medsos suka banget sama orang yang aktif nonstop. Kalau sehari aja hilang, bisa-bisa engagement drop. Kedua, ada risiko burnout alias capek mental karena harus terus tampil “sempurna”.
Meski begitu, peluangnya juga gede banget. Kuncinya ada di niche. Misalnya lo suka thrifting, review jajanan, atau bikin konten edukasi singkat, bisa banget jadi jalan rezeki.
Yang penting punya personal voice alias gaya ngomong atau vibe yang bikin lo beda dari yang lain.
So, di era sekarang “jualan diri” bukan berarti negatif. Justru jadi cara anak muda nunjukin kreativitas sekaligus dapetin cuan.
Dari jalanan Citayam sampai TikTok, anak muda udah buktiin kalau branding diri itu modal penting buat bertahan di dunia digital. (Red)