
SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Kematian Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), terus memantik tanya.
Pemuda itu mengembuskan napas terakhir di RSUP Dr. Kariadi, Semarang, Minggu (31/8/2025) lalu. Kematian Iko resmi disebut korban kecelakaan lalu lintas, tapi jejak kejanggalan justru kian menguat.
Versi Resmi: Kecelakaan di Jalan Veteran
Polisi menyebut Iko mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Veteran, Semarang. Tapi ironisnya, ia diantar ke rumah sakit oleh anggota Brimob, dan bukan tim laka lantas. Sepeda motornya pun disebut masih diamankan di Polda Jateng (detik.com, 2/9/2025).
Rektor Unnes pun mengikuti narasi serupa. “Kami hanya menyampaikan apa yang ada di laporan resmi, yaitu kecelakaan lalu lintas,” ujar Rektor S. Martono (antaranews.com, 2/9/2025).
Jejak Kejanggalan yang Bikin Merinding
Namun, cerita tak sesederhana itu. Sejumlah fakta justru mengarah pada dugaan lain:
Suara yang Mendesak Keadilan
Investigasi atau Rekayasa?
Jika benar kecelakaan, kenapa luka lebam tak lazim muncul? Kenapa barang pribadi lenyap? Dan mengapa Brimob yang mengantar, bukan petugas laka lantas?
Pertanyaan-pertanyaan ini menggantung di udara, menunggu jawaban transparan dari aparat.
Iko Juliant Junior mungkin telah berpulang, tapi kisahnya belum selesai. Ia meninggalkan misteri yang kini jadi sorotan nasional.
Publik hanya menuntut satu: kejelasan. Tanpa itu, luka keluarga dan mahasiswa Unnes akan makin dalam. (Red)
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan laporan dari Detik.com (2/9/2025), Kompas.com (2/9/2025), Antaranews (2-3/9/2025), Ayo Semarang (2/9/2025), Hukumonline (2/9/2025), dan Jawapos (3/9/2025).