
SUARAMUDA.NET, MADIUN — Rabu malam (27/8/2025), RW 02 Dusun Bebekan, Desa Balerejo, Nganjuk, mendadak jadi pusat perhatian. Bukan konser K-pop, bukan juga festival EDM, tapi parade seni tradisional yang bikin merinding sekaligus bikin hati hangat: Jaranan!
Warga turun rame-rame ke jalan. Dari anak-anak TK yang gemes banget, sampai bapak-bapak yang menari penuh percaya diri. Semua larut dalam suasana merah putih bercampur magisnya gamelan.
Line-up yang Bikin Warga Melongo
Parade ini nggak main-main. Penampilan demi penampilan bikin nostalgia sekaligus bangga. Mulai dari Reog Kendang Putri Kecil, Jaranan Senterewe Putra Kecil, sampai Rampokan Singo Barong. Bahkan ada juga Jaranan Jowo Bapak-Bapak yang dibawain Bambang Suroso & Budi Mboja Grup—epic banget!
Semua ini dibina langsung oleh maestro budaya lokal, Ki Hardjo Suwito, sosok yang sudah puluhan tahun menjaga nyawa Jaranan tetap berdentum di tanah Balerejo.
Pesan Emosional Sang Maestro
Dengan mata berkaca-kaca, Ki Hardjo bilang budaya kita tak kan mati bila masih ada anak muda yang mau main Jaranan.
“Jaranan itu bukan sekadar tontonan. Ini identitas kita. Kalau anak muda masih mau nari Jaranan, berarti budaya kita belum mati. Saya cuma berharap pemerintah jangan cuek. Kesenian lokal jangan sampai kalah sama hiburan modern, “ungkapnya.
Ucapan itu langsung bikin suasana makin haru. Dan ketika gamelan dipadukan dengan sound system Grow Audio Production? Boom! Setiap hentakan kaki, setiap derap kuda-kudaan Jaranan, terasa seperti bumi Balerejo ikut bergetar.
Lebih Dari Sekadar Hiburan
Biasanya, HUT RI identik sama lomba 17-an atau karnaval. Tapi apa yang dilakukan warga Bebekan ini beda. Mereka merdeka dengan cara mereka sendiri: lewat budaya.
Jaranan, reog, dan gamelan bukan sekadar hiburan “kampung”. Mereka adalah perlawanan terhadap banjir budaya instan. Di tengah hebohnya TikTok dance atau konser musik elektronik, warga Balerejo masih percaya bahwa akar budaya adalah identitas bangsa.
“Pelestarian budaya itu perjuangan. Kalau kita jaga Jaranan, berarti kita jaga Indonesia tetap merdeka secara budaya, “celetuk salah satu penonton.
Pesan Dari Balerejo Untuk Indonesia
Peringatan HUT RI ke-80 di Balerejo ngasih reminder penting: kemerdekaan bukan cuma soal politik atau ekonomi, tapi juga soal budaya. Tanpa budaya, bangsa ini bakal kehilangan jati diri.
Dan malam itu, dari panggung sederhana di RW 02, warga Bebekan nunjukkin satu hal: budaya lokal masih hidup, masih bernapas, dan masih berjuang bareng rakyatnya. (Red)