
SUARAMUDA.NET, MOSKOW — Sebuah gempa bumi berkekuatan besar terjadi di Semenanjung Kamchatka, wilayah Timur Jauh Rusia, pada hari ini.
Pusat gempa terletak sekitar 6.600 kilometer dari ibu kota Moskow dan memicu peringatan tsunami untuk wilayah pesisir di bagian utara Samudera Pasifik, termasuk sisi utara dan timur Jepang.
Berdasarkan informasi dari KBRI Moskow, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak langsung oleh gempa ini.
Saat ini, tercatat 53 WNI yang tinggal di wilayah Federal Timur Jauh Rusia per 30 Juni 2025, dengan mayoritas mahasiswa, pekerja migran, dan rohaniawan.
Konsentrasi WNI berada di kota-kota besar seperti Vladivostok, Khabarovsk, dan Yuzhno-Sakhalinsk.
Duta Besar RI untuk Moskow telah berkoordinasi dengan Konsul Kehormatan RI di Vladivostok untuk memastikan kondisi WNI.
Menurut laporan, beberapa daerah dekat episentrum gempa, seperti Severo-Kurilsk, mengalami gelombang pasang setinggi 3-4 meter.
Sementara itu, di Petropavlovsk-Kamchatsky, dilaporkan adanya kerusakan bangunan dan infrastruktur. Namun, di Vladivostok—lokasi dengan populasi WNI terbesar—tidak dilaporkan adanya kerusakan atau gelombang tsunami yang signifikan.
KBRI Moskow terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat. WNI di wilayah Timur Jauh Rusia diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan dampak tsunami.
“Kami mengimbau WNI untuk memantau informasi resmi dari pemerintah setempat dan KBRI, serta mengikuti protokol keselamatan jika terjadi keadaan darurat,” ujar perwakilan KBRI Moskow.
Pihak berwenang Rusia juga telah mengaktifkan sistem tanggap darurat untuk memastikan keselamatan warga di wilayah terdampak.
Peringatan tsunami masih berlaku untuk beberapa wilayah pesisir, dan evakuasi telah dilakukan di daerah berisiko tinggi. (Red)
*) Lanjutkan pantauan perkembangan terbaru melalui kanal resmi KBRI Moskow.
(Sumber: KBRI Moskow, Laporan Konsulat Kehormatan RI di Vladivostok)