
SUARAMUDA.NET, DEPOK — Di tengah geliat para pelaku usaha yang tak henti beradaptasi, Komunitas TDA Depok kembali menghadirkan langkah konkret melalui program unggulannya, Kelompok Mentoring Bisnis (KMB) 2025.
Program ini bukan sekadar kelas bisnis, melainkan sebuah wadah strategis untuk mendorong para pelaku usaha naik kelas, memperkuat struktur bisnis, dan mengasah strategi pemasaran yang lebih terarah.
Mengusung semangat “To The Next Level”, KMB 2025 TDA Depok menghadirkan sembilan sosok mentor dengan latar belakang yang beragam dan kredibel.
Mereka bukan hanya pemilik usaha, tetapi juga praktisi lapangan yang sudah membuktikan diri dalam mengelola bisnis dengan ketahanan dan inovasi. Di antara mereka ada Bang Dafi, sosok di balik Ovit.id; Yogi Prasetiyo, penggerak Sentanu Land; Permatasuri dari RUNReseller; serta Galih Pandekar yang membawa pengalaman korporasi dari PT Lavender Bina Cendekia Tbk dan bapak Kintoko selaku Founder & CEO PT. Kio Indonesia Optima.
Ada pula Deliyana Oktaviani dari Tenang Food Delivery, Erwin Indrasanti dengan Kiano Digdya, Selvi Ermawati yang membesarkan brand careyourself dan BMJ Kitchen, hingga Lulu Lailiyah, kreator DeliciSoes yang dikenal inovatif.
Program ini bukan hanya soal inspirasi. Setiap sesi dirancang untuk fokus pada pertumbuhan yang berbasis sales dan marketing-driven, dengan target yang jelas: mempercepat arus kas, memperkuat manajemen tim, dan mengoptimalkan proses bisnis agar lebih efisien.
Karena faktanya, banyak pebisnis yang sukses menjual produk, namun gagal membangun bisnis yang berkelanjutan karena tidak memiliki sistem dan mindset pertumbuhan yang kokoh. KMB hadir untuk mengubah pola itu.
Juli: Awal Sebuah Perjalanan
Sepanjang bulan Juli, pertemuan perdana KMB berlangsung di berbagai sudut kota Depok. Ada yang memilih suasana hangat kafe seperti Cornelis Koffie, ada pula yang menggelar diskusi di kediaman mentor untuk menciptakan nuansa yang lebih personal.
Pertemuan pertama dibuka oleh kelompok mentor Yogi Prasetiyo pada 11 Juli di Cornelis Koffie, disusul kelompok Kintoko pada 15 Juli di Mekarjaya.
Sehari kemudian, giliran Galih Pandekar yang menyambut peserta di kantor Bimbel Lavender. Suasana intens juga terasa saat kelompok Selvi Ermawati menggelar sesi pada 19 Juli, kembali di Cornelis Koffie.
Rangkaian ini berlanjut dengan mentoring yang dipandu oleh Bulik Wien pada 21 Juli di Perum Adhi Karya, kemudian Adel yang memilih Rachel’s Cafe sebagai lokasi pertemuan pada 22 Juli.
Pada 23 Juli, dua sesi berlangsung secara berurutan: kelompok Surie yang tengah menyiapkan lokasi diskusi dan kelompok Lulu Lailiyah yang kembali memilih Cornelis Koffie sebagai ruang bertukar pikiran.
Setiap titik pertemuan menghadirkan atmosfer berbeda, namun satu benang merah selalu ada: semangat kolaborasi untuk tumbuh bersama.
Siapa Mereka dan Apa yang Mereka Bawa?
Para peserta KMB datang dari latar belakang bisnis yang begitu beragam, menciptakan ekosistem belajar yang kaya perspektif.
Ada pelaku bisnis kuliner dengan produk makanan dan minuman yang menjadi tulang punggung banyak kelompok, disusul sektor fashion yang dinamis, dunia properti yang terus berkembang, hingga jasa pendidikan, produk kreatif, dan home living.
Bahkan beberapa mentee bergerak di bidang herbal, skincare, elektronik, otomotif, hingga jasa konsultasi.
Keberagaman ini menciptakan dinamika diskusi yang menarik. Seorang pemilik usaha kuliner bisa menyerap strategi branding dari pengusaha fashion, sementara pelaku bisnis properti belajar digitalisasi dari mereka yang berpengalaman di dunia IT.
Setiap meja mentoring bukan hanya tempat berbagi cerita, tetapi juga ladang untuk menanam ide-ide baru yang bisa diimplementasikan langsung dalam bisnis.
Inisiator dan Tim di Baliknya
KMB 2025 diinisiasi oleh Divisi Edukasi TDA Depok 8.0, sebagai bagian dari komitmen komunitas dalam mencetak pengusaha yang naik kelas. Program ini digawangi oleh Ikhsan, Founder dari Bimbel Galan, yang bertindak sebagai Ketua Pelaksana.
Sementara desain kurikulum dan pendampingan mentor ditangani oleh Melani, Founder RUNReseller, bersama anggota Divisi Edukasi lainnya dan sejumlah pengurus TDA Depok yang terlibat aktif.
Kehadiran mereka memastikan bahwa program ini berjalan terstruktur, dengan materi yang relevan dan mentoring yang memberikan dampak nyata.
Lebih dari Sekadar Pertemuan
Apa yang membuat KMB istimewa adalah fokusnya pada praktik, bukan sekadar teori. Setiap mentee ditantang untuk mengeksekusi fun work yang sudah disiapkan mentor, salah satunya menyusun Business Roadmap—peta jalan yang akan menjadi panduan arah bisnis satu tahun ke depan
Langkah ini bukan hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga mengasah kemampuan analitis dalam membaca angka, merancang strategi pemasaran, dan menata ulang struktur organisasi bisnis.
Bagi banyak pebisnis, program ini adalah momen refleksi. Sebuah kesempatan untuk menjawab pertanyaan mendasar: “Apakah bisnis saya sekadar berjalan, atau benar-benar siap untuk tumbuh?”
Dan di sinilah KMB TDA Depok mengambil peran penting: mengubah pola pikir, membangun fondasi, dan mempercepat akselerasi.
Sebuah Gerakan, Bukan Sekadar Program
KMB TDA Depok 2025 adalah lebih dari sebuah program. Ini adalah gerakan kolektif untuk mencetak lebih banyak pebisnis yang tidak hanya bertahan, tetapi juga melesat.
Pertemuan perdana ini hanyalah pintu masuk. Masih ada perjalanan panjang dengan sesi mentoring intensif yang akan membawa para peserta menapaki tangga pertumbuhan bisnis. (**)