
SUARAMUDA.NET, JEMBER — Sekelompok mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi Pesantren di bawah naungan LPPM UPN “Veteran” Jatim menginisiasi penguatan ekonomi lokal berbasis perikanan di Pondok Pesantren Al-Azhar Al-Hamidy, Jember, Jumat, (27 Juni 2025)
Melalui program optimalisasi budidaya ikan gurami dan nila dengan metode bioflok, mereka berharap pesantren dapat mencapai kemandirian ekonomi berkelanjutan.
Menariknya, Pondok Pesantren Al-Azhar Al-Hamidy sebenarnya telah memiliki pengalaman dalam sistem bioflok sebelumnya. Namun, mahasiswa KKN melihat potensi besar untuk memperkuatnya.
“Kami ingin melengkapi apa yang sudah dimulai, dengan menambahkan instalasi bioflok baru dan memberikan nilai tambah melalui strategi pemasaran hasil panen,” ujar Ismaya Syafa Nabila selaku penanggung jawab kegiatan.
Proses instalasi dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa pada Kamis (26 Juni 2025), dibantu langsung oleh Cak Rohim selaku pengurus pondok.
Tidak selalu mulus, mereka sempat gagal dalam pemasangan awal, namun semangat untuk terus belajar membawa hasil.
Instalasi berhasil dirampungkan dan perlengkapan tambahan pun diserahterimakan pada 27 Juni 2025. Kegiatan itu sekaligus ditandai dengan tabur benih ikan nila secara simbolik.
Serah terima dilakukan Dosen Pembimbing Lapangan, Kinanti, kepada Cak Rohim sebagai perwakilan pesantren.
Meski tidak dilakukan pelatihan bioflok khusus, mahasiswa menyertakan pelatihan pemasaran hasil perikanan dengan pendekatan naratif, agar pesantren mampu memasarkan produk olahan gurami dan nila secara lebih menarik dan menjangkau pasar lebih luas.
“Harapan kami, apa yang kami pasang dan serahkan ini dapat terus digunakan dan dikembangkan oleh pesantren. Tidak hanya sebagai bentuk kegiatan selama KKN, tetapi juga investasi ekonomi jangka panjang bagi santri dan pengelola pondok,” tambah Ismaya.
Program ini juga menunjukkan bahwa kerja sama antara akademisi dan pesantren mampu menciptakan inovasi sederhana namun berdampak nyata.
Dengan pendekatan partisipatif dan mengedepankan potensi lokal, kegiatan KKN ini menjadi contoh bagaimana pemberdayaan dapat berjalan dari bawah, oleh dan untuk komunitas itu sendiri. (Red)
Artikel ini ditulis: Kinanti Resmi Hayati, S.Hum., M.A., Ismaya Syafa Nabila (Ilmu Komunikasi), Hanindya Faradilla Putri (Ilmu Komunikasi) Lintang Asmaraning Pramudhanti (Ilmu Komunikasi) dan Syarifah Mastora Salsabila (Hubungan Internasional)