
SUARAMUDA.NET, SIDOARJO — Warga Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, kini mulai menerapkan pengelolaan limbah rumah tangga berbasis lingkungan dan ekonomi.
Melalui kegiatan MBKM Bina Desa dari Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik dan Sains Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, limbah minyak goreng bekas atau minyak jelantah diolah menjadi dua produk utama: sabun cuci dan lilin aroma terapi.
Desa Segoro Tambak merupakan wilayah yang memiliki banyak usaha kuliner berbasis hasil tambak, seperti bandeng presto.
Akumulasi limbah minyak jelantah dari kegiatan rumah tangga dan usaha kuliner ini berisiko mencemari lingkungan jika tidak ditangani dengan baik.
Sebelumnya, sebagian besar limbah minyak tersebut dijual ke tengkulak atau bahkan dibuang ke saluran air atau tanah, yang berpotensi merusak ekosistem dan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
Sebagai respons terhadap persoalan tersebut, tim dosen dan mahasiswa menginisiasi pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah.
Kegiatan ini melibatkan Maudy Pratiwi Novia Matovanni, S.T., M.T. dan Beta Cahaya Pertiwi, S.T., M.T., serta tiga mahasiswa: Naufal Dzikri Musyaffa, Bernice Barbarossa Adine Romanysah P., dan Aynia Ayu Nur Afifah.
Pelatihan yang dilaksanakan meliputi sosialisasi dampak limbah minyak jelantah, demonstrasi pengolahan, serta praktik pembuatan produk sabun dan lilin secara langsung oleh warga.
Proses pembuatan menggunakan bahan sederhana seperti soda api, air, parafin, pewarna bekas, dan essential oil.
Alat yang digunakan pun berasal dari peralatan rumah tangga, sehingga mudah diadopsi oleh masyarakat.
Produk hasil pelatihan berupa sabun cuci dan lilin aroma terapi telah berhasil dibuat dan dinyatakan siap untuk dijual.
Dalam proses pengembangan, warga juga dibekali dengan edukasi mengenai desain kemasan dan strategi pemasaran secara daring melalui toko online skala desa.
Hasil evaluasi dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pemahaman warga terhadap pentingnya pengelolaan limbah.
Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru, mendukung terciptanya pola konsumsi dan produksi berkelanjutan, serta mengurangi pencemaran lingkungan.
Program ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) dan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).
Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, yakni dosen berkegiatan di luar kampus dan penerapan hasil riset untuk masyarakat.
Dengan keberhasilan pelaksanaan program ini, Desa Segoro Tambak diharapkan dapat menjadi percontohan dalam pemanfaatan limbah rumah tangga berbasis edukasi, pemberdayaan, dan keberlanjutan.
Artikel ini ditulis oleh: Naufal Dzikri Musyaffa dan Maudy Pratiwi Novia Matovanni, S.T., M.T., Mahasiswa dan Dosen Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur