HMI Komisariat Ilmu Pendidikan Bangkalan Kukuhkan Kepengurusan Baru: dari Seremonial Menuju Substansi Perubahan

SUARAMUDA, BANGKALAN – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangkalan Komisariat Ilmu Pendidikan sukses menyelenggarakan pelantikan kepengurusan baru masa juang 2025–2026, dirangkai dengan momentum halal bihalal, Rabu (7/5/2025).

Bertempat di Pendopo Pratanu Bangkalan, kegiatan yang berlangsung penuh semangat dan harapan baru ini mengusung tema “Kaizen: Harmoni Kader, Resonansi Juang. Dari Fragmentasi Menuju Konsolidasi”.

Pelantikan ini menjadi ruang refleksi sekaligus proyeksi untuk menyatukan arah gerak organisasi secara lebih terstruktur dan berdampak.

Acara ini dihadiri oleh jajaran ketua umum program studi, gubernur fakultas, para dosen FKIP Universitas Trunojoyo Madura, serta perwakilan organisasi eksternal seperti IMM, PMII, dan GMNI.

Kebersamaan lintas elemen ini menunjukkan bahwa kolaborasi menjadi fondasi penting dalam menghidupkan dinamika gerakan mahasiswa.

Dalam laporan kegiatan, ketua pelaksana, Arinal Haq, menyampaikan bahwa pelantikan ini mengukuhkan sebanyak 42 orang pengurus baru yang akan menjadi garda terdepan dalam menggerakkan roda organisasi ke depan.

“Jumlah ini bukan sekadar angka, tapi representasi dari semangat kolektif. Kita berharap 42 pengurus ini dapat menjadi motor penggerak arah juang HMI Komisariat Ilmu Pendidikan ke depan—yang lebih solid, terarah, dan responsif terhadap tantangan zaman, terutama dalam isu-isu pendidikan di Bangkalan,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum terlantik, Khoironi, dalam pidatonya menyampaikan pesan tegas namun menyentuh.

“Pelantikan bukan sekadar formalitas. Ini adalah ikrar batin untuk menjalankan amanah. Saat tangan kita diangkat, sejatinya kita sedang mengikat diri untuk menjadi cahaya di tengah kegelapan, menjadi gema perubahan di tengah senyap, “tegasnya.

Khoironi menambahkan HMI harus menjadi rumah, dan bukan hanya organisasi. Ia katakan, rumah yang menumbuhkan potensi, menguatkan mentalitas, dan merawat solidaritas.

Lebih jauh, Khoironi juga menyoroti pentingnya kontribusi nyata kader HMI terhadap isu pendidikan, khususnya di Bangkalan yang masih menghadapi banyak tantangan.

Ia pun menegaskan bahwa pendidikan harus dipandang sebagai alat pembebasan dan pemberdayaan. Bukan sekadar transfer ilmu, tetapi proses membentuk kesadaran dan membangkitkan keberanian untuk berdaya di tengah keterbatasan.

Dengan pelantikan ini, HMI Komisariat Ilmu Pendidikan meneguhkan diri bukan hanya sebagai ruang kaderisasi, tetapi sebagai laboratorium kepemimpinan, intelektual, dan pengabdian yang siap menjawab tantangan zaman. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like