SUARAMUDA, SEMARANG – Dengan alasan efisiensi anggaran, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, memastikan tidak akan menggelar Mahakarya Goa Kreo.
Meski demikian, Kepala Disbudpar Kota Semarang, R Wing Wiyarso menjelaskan, walau tak menggelar Mahakarya Goa Kreo, tapi tradisi Sesaji Rewanda tetap digelar pada Sabtu (12/4/2025) sebagai tradisi Syawalan masyarakat Kandri.
“Karena ini tradisi, akan tetap laksanakan walaupun sedikit berbeda karena efisiensi anggaran,” ucapnya.
Wing mengaku, pihaknya ke depan akan mencari sponsorship atau pihak yang bersedia menggelontorkan dana corporate social responsibility (CSR) untuk gelaran Maha Karya Goa Kreo.

Ia juga mengatakan, walaupun tidak digelar tapi masih banyak event yang bisa menarik wisatawan seperti Festival Budaya Lintas Agama atau yang sebelumnya bernama Festival Ogoh-Ogoh.
Untuk diketahui, Mahakarya Goa Kreo yang biasanya menjadi event tahunan sehari sebelum Sesaji Rewanda.
Mahakarya Goa Kreo ini merupakan pertunjukan seni yang menceritakan tentang perjalanan Sunan Kalijaga di Goa Kreo.
Sedangkan Sesaji Rewanda berasal dari kata sesaji yang artinya memberi dan Rewanda berarti monyet.
Ritual ini bertujuan untuk mengingat perjalanan Sunan Kalijaga dan pesannya untuk menjaga kelestarian alam, termasuk monyet-monyet di sana. (Red)
Sumber: Jawa Pos Radar Semarang