
SUARAMUDA, KOTA SEMARANG — Para menteri di Kabinet Merah Putih harus mengucapkan ‘good by’ pada mobil dinas menteri di era Jokowi. Kenapa begitu? Ya karena, para menteri era Jokowi pakai mobil dinas Toyota Crown produksi Jepang, dan sekarang mereka akan mengendarai mobil buatan dalam negeri.
Jadi, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu-lah yang menyatakan bahwa Presiden Prabowo telah melarang para menteri kabinetnya untuk menggunakan mobil mewah impor.
Seperti disampaikan, mulai minggu depan seluruh anggota kabinet harus menggunakan mobil dinas menteri buatan dalam negeri, yaitu Maung, yang diproduksi oleh PT Pindad.
“Pak Prabowo sudah menyampaikan bahwa mulai minggu depan tidak ada lagi kendaraan impor untuk pejabat tinggi dan menteri, ini luar biasa,” kata Anggito, seperti dilansir dari Tempo.co.
Dan tidak hanya para menteri yang diwajibkan menggunakan ‘Maung’, melainkanl juga para pejabat teras di Kabinet Merah Putih. Semuanya akan dilarang menggunakan mobil mewah buatan luar negeri.
Lalu, apa alasannya?
Masih menurut Anggito, alasan Prabowo mengharuskan para pejabat menggunakan mobil buatan dalam negeri adalah untuk mendorong kemandirian industri otomotif nasional.
Langkah ini akan menjadi upaya maksimal dalam mewujudkan pengembangan kendaraan taktis militer dan kendaraan sipil secara utuh, mulai dari desain konsep hingga produksi massal.
Sebagai informasi, PT Pindad telah merancang mobil dengan tingkat komponen dalam negeri hingga 70%, yang dikembangkan oleh Profesor Sigit Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) selaku Direktur Teknologi dan Pengembangan Pindad.
Prabowo sendiri sudah memberikan contoh secara langsung. Beberapa kali ia terlihat menggunakan Pindad MV3 Garuda Limousine. Salah satunya saat pelantikan dirinya sebagai presiden pada 20 Oktober 2024 lalu.
Prabowo juga menggunakan mobil ini saat kegiatan semi militer di Magelang pada 25 – 27 Oktober 2024 lalu.
Jenis mobil diproduksi PT Pindad
Meski mengatakan bahwa Prabowo mewajibkan para menterinya untuk menggunakan Maung sebagai mobil dinas menteri, Anggito tidak menyebutkan jenis Maung yang akan dipilih.
Untuk diketahui, mobil penumpang yang diproduksi oleh PT Pindad adalah MV3 atau Maung dengan tiga pilihan, yaitu Maung Tangguh, Maung Jelajah, dan Maung Komando.
Masing-masing pilihan memiliki kelebihan yang berbeda. Maung Tangguh didesain tanpa pintu untuk pengemudi dan penumpang, Maung Jelajah dilengkapi dengan atap Soft Top, dan Maung Komando dilengkapi dengan atap Hard Top.
Sementara itu, ada juga tipe MV3 Garuda Limousine yang dikembangkan khusus untuk mobil kepresidenan karena antipeluru dan dapat dipacu hingga kecepatan 100 kilometer per jam. (Red)