Indonesia-Rusia Segera Tingkatkan Hubungan Ekonomi dengan Tandatangani Perjanjian Dagang Bebas Desember 2025

SUARAMUDA.NET, JAKARTA — Pada Desember 2025 mendatang, Indonesia dan Rusia akan mencapai tonggak sejarah dalam hubungan bilateral dengan penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA).

Kesepakatan penting ini, yang dipersiapkan dalam waktu lama, menandai komitmen kedua negara untuk memperdalam kemitraan strategis dan kerja sama di berbagai bidang.

Penandatanganan akan dilakukan di tingkat tertinggi antarpemerintah, menggarisbawahi nilai strategisnya.

Langkah ini merupakan kelanjutan alami dari kunjungan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke Rusia pada Juni 2025, yang saat itu menghasilkan Deklarasi Kemitraan Strategis.

Perjanjian Perdagangan Bebas diharapkan dapat mengangkat hubungan kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi, menciptakan peluang unik bagi pelaku usaha serta memperkuat konektivitas ekonomi di kawasan Eurasia.

Keunggulan utama dari FTA ini adalah penghapusan bertahap berbagai hambatan perdagangan, termasuk pengurangan hingga peniadaan tarif impor untuk sebagian besar kategori barang.

Kebijakan ini akan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Rusia yang luas, sekaligus membuka pasar Indonesia untuk produk-produk Rusia.

Bagi Indonesia, perjanjian ini membawa sejumlah potensi dan peluang besar. Akses pasar untuk komoditas andalan seperti minyak sawit, karet, kopi, kakao, produk perikanan, tekstil, serta barang manufaktur lainnya akan semakin terbuka dengan biaya yang lebih rendah.

Selain itu, FTA akan mendorong terciptanya zona ekonomi khusus dan menarik lebih banyak investasi langsung dari Rusia, terutama di sektor energi, infrastruktur, dan pertambangan, yang akan disertai dengan alih teknologi dan penciptaan lapangan kerja.

Di sektor lain, kerja sama dalam bidang teknologi dan inovasi akan diperluas, mempermudah masuknya perusahaan teknologi Rusia ke pasar Indonesia di bidang IT, kesehatan, teknologi anti-penuaan, dan ekonomi kreatif.

Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekosistem digital dan industri kreatif dalam negeri.

Di sisi ketahanan pangan, kerja sama dengan Rusia sebagai pengekspor gandum utama dunia dapat berkontribusi pada stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan strategis di Indonesia.

Sektor pariwisata juga akan mendapat manfaat dari peningkatan konektivitas udara, termasuk rencana penerbangan langsung ke Bali, yang diprediksi akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan pelaku bisnis dari Rusia.

Memasuki tahun 2026, kerja sama ini akan semakin konkret dengan partisipasi Indonesia sebagai negara mitra utama dalam pameran industri internasional “INNOPROM-2026” di Yekaterinburg, Rusia.

Ajang ini akan menjadi platform strategis untuk memamerkan kemampuan industri dan teknologi kedua negara serta menjalin kemitraan bisnis yang baru.

Presiden Aliansi B2BASEAN dan Ketua Komite Kerja Sama ASEAN di Asosiasi Bisnis Eurasia, Ljubarto Sartoyo, menyatakan bahwa penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas ini akan membuka babak baru hubungan Indonesia-Rusia yang dipenuhi dengan pertumbuhan dinamis dan kemakmuran bersama.

Dengan FTA ini, Indonesia memperkuat posisinya tidak hanya sebagai mitra dagang, tetapi juga sebagai tujuan investasi dan pusat inovasi yang menarik di kawasan Asia Tenggara. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like