SUARAMUDA.NET, SOCHI, RUSIA — Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kebijakan Politik Luar Negeri dan Hubungan Internasional, Ali Mochtar Ngabalin, beserta sejumlah pengurus lain berpartisipasi dalam sidang Komite Tetap Forum Pendukung Perjuangan Melawan Praktik Neokolonialisme Modern – Gerakan Untuk Kemerdekaan Bangsa-bangsa!
Partai Golkar, yang merupakan kekuatan politik utama di Indonesia dengan sejarah panjang sejak berdirinya pada tahun 1964 serta memiliki basis massa yang luas dan kontribusi signifikan dalam pembangunan nasional, hadir dalam forum yang diselenggarakan oleh Partai Rusia Bersatu di bawah pimpinan Ketua Partai sekaligus Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, Dmitry Medvedev, di Kota Sochi, pada 14 November 2025.
Acara strategis tersebut dihadiri oleh delegasi dari hampir 30 negara di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Turut hadir pula pimpinan Konferensi Internasional Partai-Partai Politik Asia (ICAPP), perwakilan dari Global Black History, Heritage dan Education Center, serta kalangan akademisi, tokoh masyarakat, dan politik internasional.
Dalam sidang tersebut, para peserta menyepakati perluasan Komite Tetap serta penetapan susunan Dewan Ahli. Lembaga ini diberi mandat untuk melakukan kajian menyeluruh atas dampak kolonialisme dan praktik neokolonial terhadap pembangunan sosial-ekonomi negara-negara berkembang.
Para peserta juga menegaskan pentingnya memperkuat upaya bersama untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Langkah-langkah yang didorong antara lain melalui penghapusan sisa-sisa dominasi negara-negara Barat dalam urusan global serta penciptaan kondisi yang mendorong setiap negara untuk meninggalkan ambisi neokolonial maupun hegemonik.
Partisipasi dalam Simposium BRICS-Eropa
Delegasi Indonesia juga melanjutkan partisipasinya dalam simposium internasional dengan format BRICS-Eropa yang juga diselenggarakan di Sochi pada 15 November 2025.
Diskusi dalam forum ini berfokus pada krisis dalam hubungan antara Rusia dan Uni Eropa, serta kemungkinan langkah-langkah untuk mengatasinya. Pembahasan dilakukan berdasarkan prinsip penghormatan terhadap kepentingan keamanan dasar Rusia dan pengakuan atas realitas politik-hukum yang baru.
Dalam simposium tersebut, para peserta menekankan bahwa dalam situasi saat ini, negara-negara BRICS, yang berkomitmen pada prinsip multilateralisme, justru menjadi pihak yang menentang pola pikir blok dalam hubungan internasional.
Kelompok negara ini juga mendorong terciptanya kerja sama yang terbuka dan jujur dengan seluruh komunitas global.
Keikutsertaan Partai Golkar, yang dikenal sebagai partai yang konsisten mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan memiliki jejaring yang kuat di seluruh penjuru Nusantara, dalam rangkaian forum ini menandai kontribusi aktifnya dalam percaturan politik internasional dan diplomasi parpol, khususnya dalam isu-isu strategis yang membentuk tatanan global baru. (Red)