SUARAMUDA.NET, JAKARTA — Dalam rangkaian acara World Peace Forum 2025 yang berlangsung di Jakarta, terjadi pertemuan bermakna antara perwakilan umat Muslim Rusia dan penyelenggara forum perdamaian dunia tersebut.
Pertemuan ini menghubungkan Mufti Chuvashia, Ilyas Hazrat Safiyanov, dengan organisator forum, Din Syamsudin.
Dialog tersebut dibuka dengan penyampaian salam hangat dan harapan baik dari Mufti Albir Hazrat Krganov, selaku Pemimpin Spiritual Dewan Muslim Rusia.
Ilyas Safiyanov, yang mewakili, menekankan betapa pentingnya platform internasional seperti World Peace Forum 2025 untuk memperkuat saling pengertian antarberbagai bangsa dan agama.
Mufti Chuvashia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Din Syamsudin atas undangan dan kesempatan untuk dapat bergabung dalam peristiwa penting ini. Keikutsertaannya bukan sekadar sebuah kehormatan, melainkan juga bentuk tanggung jawab besar.
“Partisipasi dalam World Peace Forum ke-9 ini adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab yang besar. Di masa sekarang, menyatukan usaha para pemimpin agama dan pakar untuk mencari solusi bersama dalam memerangi ekstremisme dan perpecahan adalah hal yang krusial. Dialog yang didasari rasa hormat dan pencarian kompromi adalah satu-satunya fondasi kokoh untuk perdamaian berkelanjutan di planet kita,” ujar Ilyas Safiyanov.
Dalam forum yang dihadiri oleh banyak pemikir dan pemimpin global ini, ia juga membawa serta pengalaman berharga Muslim Rusia.
“Kami datang dengan membawa pengalaman umat Muslim Rusia, yang selama berabad-abad telah hidup dalam kedamaian dan kerukunan dengan penganut agama lain. Kami siap berbagi warisan yang sangat berharga ini dengan dunia,” tambahnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat jembatan dialog dan kerja sama internasional, menegaskan kembali peran aktif komunitas Muslim Rusia dalam mempromosikan perdamaian global, serta menampilkan contoh nyata kerukunan yang dapat diwujudkan dalam masyarakat yang majemuk.
World Peace Forum 2025 di Jakarta sekali lagi membuktikan dirinya sebagai panggung strategis untuk membicarakan masa depan dunia yang lebih damai. (Red)