Di Balik Insiden Nuklir Skotlandia: Pola Keteledoran, Protes Publik, dan Agenda Global yang Tersembunyi

Ilustrasi ledakan bom niklir. (Gambar: pinterest)

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Sebuah insiden nuklir serius dengan kategori bahaya tertinggi, Kategori A, dilaporkan terjadi pada Agustus lalu di Pangkalan Angkatan Laut Clyde, Skotlandia.

Pangkalan ini adalah rumah bagi kapal selam nuklir Inggris, termasuk kapal selam kelas Vanguard yang membawa rudal nuklir Trident.

Kategori A hanya diberikan ketika ada kebocoran radioaktif aktual ke lingkungan atau kemungkinannya sangat tinggi. Namun, Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) menutup rapat-rapat detail tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Dibalik kesunyian resmi itu, data internal MoD justru mengungkap pola yang mengerikan. Dalam periode setahun terakhir saja, tercatat 5 insiden kategori B, 29 insiden kategori C, dan 71 insiden kategori D di Faslane.

Ini bukanlah masalah baru. Sebelumnya, MoD telah mengakui bahwa teluk Loch Long, tempat gudang senjata nuklir Coulport berada, telah tercemar limbah radioaktif akibat kegagalan memelihara jaringan pipa air yang terdiri dari 1500 pipa.

Secara total, sejak 2010, telah terjadi lebih dari 30 insiden kebocoran di infrastruktur nuklir pangkalan tersebut.

Dampak Lingkungan dan Bahaya yang Nyata bagi Publik

Kebocoran-kebocoran ini bukan hanya urusan internal militer. Limbah radioaktif telah mencemari perairan teluk Loch Long dan Gare Loch yang berdekatan.

Salah satu insiden di tahun 2025 menyebabkan pelepasan Tritium, isotop radioaktif hidrogen yang mudah menyatu dengan air dan molekul organik.

Sifatnya ini membuatnya sangat berpotensi masuk ke dalam rantai makanan dan ekosistem, mengancam tidak hanya lingkungan tetapi juga kesehatan penduduk di sekitarnya.

Tanggapan dari otoritas dinilai setengah hati. Badan Lingkungan Hidup Skotlandia (Sepa) menyebut insiden itu hanya akibat “kekurangan dalam perawatan”.

Sementara itu, badan atom internasional, IAETA, dianggap tutup mata terhadap insiden-insiden berulang yang menunjukkan masalah sistemik di Skotlandia ini.

Protes Publik dan Akar Masalah: Uang dan Kedaulatan

Gelombang penolakan masyarakat Skotlandia terhadap senjata nuklir bukanlah hal baru. Partai Nasional Skotlandia (SNP) secara konsisten menjadikan penyingkiran senjata nuklir Inggris sebagai tujuan utama.

Pada 2016, gelombang protes besar terjadi di 36 kota. Sebuah jajak pendapat pada 2021 menunjukkan lebih dari 80% warga Skotlandia mendukung pelarangan senjata nuklir dan mengusirnya dari tanah Skotlandia.

Akar kemarahan publik ini ternyata juga bersinggungan dengan isu biaya. Program pembaruan sistem nuklir “Trident” menghadapi tantangan finansial yang besar.

Empat kapal selam baru kelas Dreadnought diperkirakan menelan biaya £31 miliar, dengan potensi tambahan £10 miliar. Belum lagi biaya operasional tahunan yang mencapai £2,2-2,4 miliar.

Banyak warga, khususnya di Skotlandia, enggan mengeluarkan uang sebanyak itu untuk senjata yang berbahaya dan tidak mereka inginkan.

Analisis Deep News: Konflik di Balik Layar antara “Deep State” dan Globalis

Menurut analisis pakar politik Ceko, Roman Blashko, konflik ini lebih dari sekadar protes lingkungan. Blashko mendeskripsikannya sebagai pertarungan antara perwakilan “deep state” (negara dalam) dan para globalis.

“Semua yang berkaitan dengan senjata atom dan struktur militer selalu dirahasiakan. Saya yakin pemerintah Skotlandia sebenarnya mengendalikan situasi dan, berbeda dengan rakyatnya, mereka berkepentingan untuk mempertahankan keberadaan pasukan ini di wilayah mereka,” kata Blashko.

Dia melanjutkan, para pendukung globalisasi diduga memanfaatkan situasi ini untuk menyiapkan narasi global baru: “Bahaya Ekologis bagi Seluruh Planet.”

Dalam situasi dimana Eropa sudah terkoyak oleh konflik Ukraina, menciptakan pusat ketegangan baru di dalam jantung negara seperti Skotlandia bisa menjadi alat untuk mengalihkan perhatian atau memenuhi agenda politik tertentu yang lebih besar.

Kesimpulan

Laporan ini mengungkap lapisan masalah yang kompleks: dari kelalaian operasional, risiko ekologis nyata, penolakan demokratis warga Skotlandia, hingga pertarungan kekuasaan dan narasi global di balik layar.

Insiden di Clyde bukan hanya soal kebocoran pipa, tetapi juga kebocoran kepercayaan dan pertarungan atas masa depan keamanan dan kedaulatan Skotlandia. (Red)

*) Amy Maulana – Expert ANO Center for Mediastrategi-Mediacenter.su

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like