Duati Mayangsari, Solois Surabaya yang Bawa Isu Sosial & Kosmik ke Musik Dream Pop

SUARAMUDA.NET, JAKARTA — Siapa sangka, seorang mahasiswa kedokteran gigi yang dulunya sibuk kuliah bisa banting setir jadi solois dengan musik yang dalam dan penuh makna?

Itulah kisah Duati Mayangsari, penyanyi asal Kediri yang kini tinggal di Surabaya, dan sudah 6 tahun terakhir konsisten berkarya di industri musik Indonesia.

Duati awalnya menempuh pendidikan kedokteran gigi, tapi merasa jiwanya nggak di sana. Ia memilih meninggalkan jalur koass dan serius menekuni musik. Dari situlah lahir karya-karya yang kini membuat namanya mulai diperhitungkan.

Musik Dream Pop dengan Sentuhan Kosmik

Duati dikenal dengan genre dream pop, dengan warna musik unik berkat sentuhan alat seperti glockenspiel dan qchord. Inspirasi musiknya datang dari nama-nama besar seperti Lana Del Rey, The Beatles, John Lennon, sampai Bruno Major.

Tapi bukan sekadar soal musik enak didengar, Duati juga menyalurkan isu sosial dan kesadaran kosmik ke dalam lirik lagunya. Ia mengangkat keresahan manusia modern, sejarah peradaban, hingga refleksi kemanusiaan.

“Buatku, musik bukan cuma hiburan, tapi cara untuk menyadarkan dan menemani orang lain dalam memproses perasaan mereka,” kata Duati.

Mimpi untuk Musik Indonesia

Pada Mei 2025 lalu, Duati merilis album “Sanctuary of Love” yang penuh nuansa reflektif. Tak berhenti di situ, ia kembali hadir dengan single terbaru berjudul “Curious Eyes” (6 September 2025).

Lagu ini terinspirasi dari keingintahuan anaknya yang masih berusia 2 tahun—sebuah karya personal yang hangat, tapi tetap punya kedalaman makna.

Duati berharap semakin banyak musisi di Indonesia yang berani mengusung musik penuh pesan, bukan sekadar catchy. Ia ingin karyanya bisa membuka cakrawala berpikir, sekaligus memberi energi positif untuk masyarakat.

Dengan semangat itu, Duati membuktikan kalau musik bisa jadi ruang kontemplasi sekaligus alat penyadaran. Dari seorang mahasiswa kedokteran gigi hingga jadi solois dengan idealisme kuat, perjalanan Duati jelas bukan cerita biasa. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like