
SUARAMUDA.NET, JAKARTA — Kabar mengejutkan datang dari dunia pendidikan dan politik tanah air. Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan Chromebook.
Dalam berita terbaru, Kejaksaan Agung mengumumkan status ini pada Kamis (4/9/2025) setelah pemeriksaan maraton. Yang bikin heboh, Nadiem nggak cuma ditetapkan jadi tersangka, tapi juga langsung ditahan 20 hari ke depan.
Kejaksaan menduga ada permainan dalam pengadaan laptop sekolah tahun 2021 lalu, di mana spesifikasi teknisnya didesain “cocok banget” buat Chromebook aja.
Duit Negara yang Raib: Rp 2 Triliun!
Berdasarkan hitungan jaksa, potensi kerugian negara akibat proyek ini tembus hampir Rp 2 triliun! (Reuters, 4/9/2025).
Media asing seperti Reuters bahkan menyebut, keputusan Nadiem ini muncul setelah ada beberapa pertemuan dengan perwakilan Google Indonesia. Jadi wajar publik makin curiga.
Awalnya, program laptop untuk sekolah dianggap gebrakan keren Nadiem di era digitalisasi pendidikan.
Tapi seiring waktu, kasus ini malah jadi skandal Chromebook. Associated Press menulis, penahanan Nadiem jadi pukulan telak buat sosok yang dulu dielu-elukan sebagai tokoh muda reformis dan pendiri Gojek (AP News, 4/9/2025).
Kini, pria yang dulu akrab dipanggil “Mas Menteri” itu resmi berubah status: tahanan Kejagung.
Nggak butuh waktu lama, kabar ini langsung bikin media sosial panas. Tagar #NadiemTersangka meroket jadi trending topic.
Banyak netizen syok, ada juga yang sinis: “Laptop buat anak-anak sekolah, malah jadi bancakan pejabat?”
Wikipedia pun nggak mau kalah. Laman “Chromebook Procurement Scandal” langsung diperbarui, menambahkan nama Nadiem sebagai aktor utama kasus ini.
So, Apa Selanjutnya?
Sekarang, Nadiem dititipkan di Rutan Kejaksaan Agung. Jaksa memastikan proses hukum bakal jalan terus sampai ke pengadilan tipikor.
“Kami usut tuntas siapa saja yang ikut bermain,” tegas pihak Kejaksaan, dikutip dari Detikcom.
Kasus ini jelas bakal jadi tontonan publik berbulan-bulan ke depan. Bukan cuma soal duit triliunan, tapi juga karena melibatkan salah satu ikon muda yang dulunya jadi kebanggaan kabinet Jokowi. (Red)