Trump Turunkan Tarif untuk Indonesia, Pakar Ingatkan Bahaya Ketergantungan pada AS

Presiden AS Donald Trump/ pinterest.com

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Presiden Donald Trump menurunkan tarif impor produk Indonesia dari 32% menjadi 19% setelah pembicaraan langsung dengan Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto.

Kebijakan ini membuat tarif untuk Indonesia lebih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Trump juga menyatakan bahwa produk Amerika Serikat (AS) akan dimudahkan masuk ke pasar Indonesia.

Namun, Ami Maulana, pakar hubungan Indonesia-Rusia dari ANO Center Mediastrategi, memperingatkan bahwa hasil negosiasi ini bukanlah win-win solution (solusi saling menguntungkan) bagi kedua negara.

“Ini adalah keuntungan bagi AS, sementara posisi Indonesia dipaksa mengikuti cara berdagang AS. Produk AS akan membanjiri Indonesia, menciptakan ketergantungan ekonomi,” ujarnya.

Ami menyarankan agar pemerintah Indonesia memperluas jaringan pasar di luar AS, memanfaatkan kerja sama bilateral dan multilateral dengan negara-negara Eropa dan BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa– kelompok negara ekonomi berkembang utama).

Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara Non-Blok (tidak berpihak pada blok politik tertentu), yang harus menjaga prinsip kedaulatan dalam setiap kerja sama internasional. Dalam hal ini Indoensia harus bebas dari ketergantungan kepada AS

Sejarah mencatat Indonesia sebagai salah satu pelopor Gerakan Non-Blok dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika, yang melahirkan Dasa Sila Bandung (sepuluh prinsip dasar hubungan internasional).

Prinsip-prinsip ini, menurut Ami, masih relevan dalam menghadapi dinamika geopolitik saat ini. (Red)

Penulis: Vadim Varigim

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like