
SUARAMUDA, MANGGARAI, NTT – Belasan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Teologi (Kelas 2023 A) melakukan aksi bersih di sekitar lingkungan kampus Unika St. Paulus Ruteng, Sabtu, 22 Maret 2025.
Mereka membawa sapu lidi, sapu ijuk, dan kantong sampah. Aksi mahasiswa ini merupakan bagian dari kegiatan kepedulian terhadap lingkungan kampus dan termasuk dalam program kelas 2023 A.
Kegiatan bakti kampus ini merupakan kegiatan perdana kelas yang bertujuan mengadakan aksi ekologis di lingkungan kampus. Semua peserta yang hadir sangat antusias dan bergotong royong.
Salah satu peserta, Karvi, di sela-sela kegiatan berharap semoga kegiatan seperti ini dapat memberikan dampak kepada seluruh organisasi mahasiswa (ormawa) di kampus dan semua mahasiswa untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan kampus.
Karvi juga menegaskan pentingnya membudayakan perilaku ekologis dengan mulai membuang sampah pada tempatnya.
Menanggapi Surat Pastoral FABC
Kegiatan ini tidak hanya sekadar rutinitas kelas, tetapi juga merupakan bentuk respons mahasiswa terhadap Surat Pastoral Federasi Konferensi Waligereja Asia (FABC) kepada Gereja-Gereja Lokal di Asia tentang Pemeliharaan Ciptaan: Panggilan untuk Pertobatan Ekologis, yang dikeluarkan pada tanggal 15 Maret 2025.
Santos, salah satu mahasiswa yang hadir, menjelaskan bahwa sebagai generasi muda, kita harus berani bertindak demi masa depan planet ini.
“Kita harus mulai dari keberanian-keberanian kecil untuk menciptakan perubahan,” ujarnya.
“Kegiatan-kegiatan seperti ini diharapkan ke depannya tidak hanya dilakukan di lingkungan kampus, tetapi juga di lingkungan masyarakat,” lanjut Santos.
Harapan dan Aspirasi Mahasiswa
Ada beberapa harapan dan aspirasi mahasiswa menanggapi Surat Pastoral FABC dan Laudato Si’. Mahasiswa berharap dapat membudayakan aksi-aksi ekologis, mulai dari lingkungan kampus hingga masyarakat.
Mereka juga memohon kepada kampus sebagai lembaga pendidikan untuk menyediakan lebih banyak tempat sampah di sekitar kampus guna meminimalisir aktivitas buang sampah sembarangan.
Dengan demikian, aksi bersih ini tidak hanya menjadi kegiatan fisik, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam merespons panggilan untuk pertobatan ekologis dan menjaga kelestarian lingkungan. (Red)
Pewarta: Zello Bertholomeus