Muktamar Ilmu Pengetahuan Ke-2 NU: Menggagas Kembali Peran NU sebagai Civil Society

Surakarta, SUARAMUDA
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU Jawa Tengah akan menyelenggarakan Muktamar Ilmu Pengetahuan Ke-2 pada 7-8 Desember 2024 di Auditorium Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Dengan tema “Merefleksikan Kembali Peran NU sebagai Civil Society,” muktamar ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan akademisi terkemuka yang akan membahas peran strategis Nahdlatul Ulama (NU) dalam membangun peradaban berbasis ilmu pengetahuan.

Acara pembukaan akan dimeriahkan dengan khutbah iftitah dari Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, KH. Ubaidillah Shodaqoh, serta sambutan oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin.

Tokoh penting lainnya seperti KH. Ahmad Fathur Rohman (Sekretaris PWNU Jawa Tengah), Drs. H. Mohamad Muzamil (Katib Syuriyah PWNU Jawa Tengah), dan para wakil menteri seperti KH. R. Muhammad Syafi’i (Wakil Menteri Agama RI) serta Sudaryono, B. Eng., M.M., MBA (Wakil Menteri Pertanian RI) turut hadir memberikan pandangan strategis.

Sejumlah tokoh intelektual juga menjadi narasumber dalam sesi plenary, antara lain:
H. Ulil Abshar Abdalla (PBNU), KH. M. Imam Azis (Majelis Musyawarah PP Bumi Cendekia), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (GUSDURian), Savic Ali (Pimred NU Online), dan Hairus Salim (Yayasan LKiS).

Sesi roundtable akan membahas isu-isu kritis seperti:
1. “Swasembada Pangan dengan Pertanian Organik” (berkolaborasi dengan Universitas Wahid Hasyim),
2. “Strategi Pemberdayaan dan Pengabdian NU” (Institut Pesantren Mathali’ul Falah, Pati),
3. “Indonesia dalam Peta Geopolitik Terkini” (FISIP Universitas Jenderal Soedirman).

Tokoh-tokoh lain yang terlibat dalam diskusi termasuk Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus (UNS), Dr. Laila Khalid Alfirdaus (FISIP UNDIP), Lien Ifhah Na’fatu Fina (University of Chicago), serta Lutfi Makhasin, Ph.D. (Lakpesdam NU Jateng).

Muktamar ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran NU sebagai civil society yang berkomitmen pada kemandirian bangsa melalui penguatan ilmu pengetahuan, pemberdayaan sosial, dan kontribusi terhadap kebijakan publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like