promo

KKN, Mahasiswa Universitas Annuqayah Sumenep Dorong Produk Keripik Tette Dapat Bersaing di Pasar Nasional

SUARAMUDA — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Annuqayah Sumenep, Madura (posko 41) sukses menggelar workshop bagi masyarakat bertajuk “Packing, Branding, dan Marketing Keripik Tette Sebagai Kunci Bertambahnya Niai Ekonomis dan Memperluas Jangkauan Pasar”.

Workshop yang diselenggarakan para mahasiswa menjadi makin meriah lantaran tak habya produsen keripik tempe Tette, namun Ibu-Ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Taro’an juga turut bersemarak dan hadir di Balai Desa Taro’an, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Selasa (17/9/2024) lalu.

Koordinator desa posko 41 Ainul Yaqin mengungkapkan keunggulan keripik Tette khas Taro’an yang banyak diminati masyarakat. Dikatakan, keadaan ini menjadi peluang tersendiri bagi para produsen untuk menunjang nilai ekonomis, sekaligus mengenalkan keripik Tette sebagai jajan khas di level pasar nasional.

“Maka darinya kami (anggota KKN posko 41, red) memberikan gambaran atau sampel terhadap para Ibu-Ibu PKK, tetang kemasan keripik Tette yang kami beri nama ‘Taro Mato’ ini. Taro matao yang berartikan Taro ialah Taro’an dan Mato ialah nagih atau doyan,” ujarnya saat mempresentasikan produk keripik Tette.

Promo

Lebih lanjut, Ainul mengungkapkan bahwa sebenarnya telah banyak mahasiswa KKN sebelumnya yang telah mengangkat gerakan serupa. Tapi ia menilai berbagai gerakan KKN tersebut, belum mengarah pada pengembangan kemasan (packaging), serta paduan rasa yang layak dipasaran.

“Lantas bekenaan dengan itu, selain kemasannya yang kami buat semenarik mungkin, kami membuat berbagai paduan rasa, yaitu dari rasa jagung, balado, pedas,” jelasnya.

Sementara itu, Nurul Huda, penyaji dalam acara tersebut mengatakan bahwa tidak pernah tergambarkan kalau produk keripik Tette bisa semenarik dan mempunyai daya saing di pasaran. Tapi dari peserta KKN Universitas Annuqayah, telah membuktikan bahwa hal itu dapat dicapai.

“Sebab suatu hal yang tidak mungkin, ialah ketika kita tidak berusaha. Namun, jika kita telah berupanya untuk mengemas dan menjualnya semenarik mungkin, tentu produk keripik Tette dapat bersaing dipasaran,” tambahnya.

Promo

Sosok yang dikenal telah berpengalaman dengan branding dan pengemasan produk itu membeberkan 5 kunci dalam branding. Dikatakan, produsen keripik Tette harus menggunakan 5 M (Modal, Marketing, Medsos, Manajemen, dan Materi) secara baik, tentu kripik Tette bisa sukses. Hal itu telah dibuktikan dari daun kelor yang dijadikan teh di Malang, prodesennya sungguh sukses besar.

“Maka dari 5M itulah, bagaimana para produsen keripik Tette bisa melakukannya secara baik layaknya para produsen daun kelor yang dijadikan teh itu,” pungkasnya. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Promo