Diskusi Klan Ba’alawi Dibatalkan, Marah? ‘Jangan ya dek ya’

SUARAMUDA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang resmi membatalkan diskusi publik bertema “Migrasi, Agama, dan Peran Sosial Keagamaan Klan Ba’alawi di Indonesia” yang sedianya digelar di kampus itu pada Selasa 10 September 2024.

Surat pembatalan diskusi publik tersebut ditandatangani oleh Ketua LP2M UIN Walisongo, selaku ketua panitia penyelenggara diskusi publik, Akhmad Arif Junaidi, Jumat (6/9/2024) hari ini.

“MEMBATALKAN Kegiatan diskusi publik: “Migrasi, Agama, dan Peran Sosial Keagamaan Klan Ba’alwi di Indonesia” yang sedianya akan digelar pada hari Selasa, 10 September 2024,” demikian bunyi surat pembatalan diskusi publik yang beredar tersebut.

Also Read:

Bapak Kuwu Amirrudin Apresiasi Hasil Panen Raya Di Desa Dawuan Kecamatan Tengah Tani

Arif Junaidi dalam surat tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan masyarakat luas atas pembatalan ini.

Dirinya menyampaikan poin penting kronologi terjadinya pembatalan diskusi publik bertema ‘Migrasi, Agama, dan Peran Sosial Keagamaan Klan Ba’alwi di Indonesia,’ yang sedianya dilaksanakan di kampus UIN Walisongo tersebut.

Also Read:

Prabowo Ganti Sekjen! Sugiono Gantikan Ahmad Muzani, Gerindra Siap Tancap Gas

“Pada hari Kamis sore, 5 September 2024 sekitar pukul 17.00 WIB, tim Markas Besar (Mabes) Polri berkunjung ke Kantor LP2M UIN Walisongo Semarang untuk bermusyawarah soal diskusi publik tersebut. Tim Mabes Polri menyampaikan kajian dan analisis kerawanan keamanan serta potensi benturan fisik antara dua belah pihak di akar rumput yang mungkin akan terjadi antara kelompok pro dan kontra Ba’alwi menjelang, saat, dan sesudah diskusi publik tersebut. Karenanya, demi kemaslahatan bersama, Tim Mabes Polri menyarankan agar LP2M UIN Walisongo Semarang menunda atau membatalkan diskusi publik tersebut,” katanya.

Memperhatikan saran Tim Mabes POLRI tersebut, maka LP2M UIN Walisongo Semarang memutuskan untuk membatalkan. Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan akibat pembatalan ini. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati kita semua, “tutupnya. (Red)

Also Read:

Abolisi vs Amnesti: Ini Perbedaan Dua Hak Presiden dalam Kasus Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto