
SUARAMUDA – Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-Quran (Badko LPQ) Kota Semarang belum lama ini menggelar kegiatan pendampingan intensif kepada para santri di wilayah Semarang Tengah, Senin (2/9/2024).
Kegiatan pendampingan itu ditempuh usai sejumlah lembaga TPQ di Semarang Tengah terdampak oleh aksi demonstrasi yang belum lama ini berlangsung di Kantor Balai Kota Semarang dan meluas di sepanjang Jl Pemuda Semarang, Senin (26/8/2024) lalu.
Aksi demosntrasi yang berakhir ‘chaos’ tersebut berakibat terganggunya kegiatan pembelajaran di sejumlah TPQ di wilayah Semarang Tengah. Aksi demo juga berdampak terjadinya instabilitas sosial terutama bagi para santri dan juga tenaga pendidik.
Merespon hal itu, Badko LPQ Kota Semarang mengajak seluruh elemen masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk ikut serta dalam mendukung program pendampingan ini.
Menurut Ketua Badko LPQ Kota Semarang, Dr. Bahrul Fawaid, sinergi dan kerja sama dari semua pihak sangat penting untuk memastikan pendidikan Al-Quran dapat terus berjalan dengan baik meski dalam kondisi sulit.
“Kami mengundang semua pihak untuk berkolaborasi, baik dari segi tenaga, materi, maupun ide-ide yang konstruktif untuk mendukung pendidikan para santri ini, “ujar Bahrul.
Lanjut Bahrul, Badko LPQ Kota Semarang ke ke depan berencana untuk memperluas program pendampingan ini ke wilayah lain yang mungkin terdampak situasi serupa.
Mereka juga tengah mengembangkan program jangka panjang yang berfokus pada peningkatan kapasitas guru TPQ dalam menghadapi krisis serta peningkatan kualitas pembelajaran di TPQ-TPQ yang berada di bawah naungannya.
“Harapan kami, dengan adanya program pendampingan ini, para santri dapat terus semangat belajar dan tidak terganggu oleh situasi yang tidak menentu. Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi mereka,” tutup Bahrul, Ketua Badko LPQ Kota Semarang. (Red)