
SUARAMUDA– Presiden Prabowo Subianto akan memberikan pembekalan bagi seluruh anggota Kabinet Merah Putih di Akademi Militer atau Akmil Magelang, Jawa Tengah.
Presiden Prabowo mengharapkan koordinasi-koordinasi yang dilakukan dapat membawa manfaat banyak bagi kinerja pemerintahannya.
Berikut ini sejarah Akmil Magelang
Akademi Militer (Akmil) Indonesia berawal dari pendirian Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada 31 Oktober 1945 atas perintah Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo.
MA Yogyakarta didirikan untuk memenuhi kebutuhan perwira militer di Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada masa awal kemerdekaan Indonesia.
Setelah meluluskan dua angkatan, MA ditutup sementara pada tahun 1950, dan taruna angkatan ketiga melanjutkan pendidikan di KMA Breda di Belanda.
Pada waktu yang sama, berbagai Sekolah Perwira Darurat didirikan di beberapa kota untuk memenuhi kebutuhan perwira TNI.
Pada tahun 1951, di Bandung, dibuka SPGI AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat), yang kemudian berubah menjadi Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) pada tahun 1956. Pada 1952, muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan akademi militer terpadu, yang terwujud pada 11 November 1957 dengan dibukanya Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang oleh Presiden Soekarno.
AMN merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna angkatan 1957 disebut sebagai angkatan keempat. Pada 1961, AMN digabung dengan ATEKAD, dan pada 1965 seluruh akademi militer dari berbagai matra (AD, AL, AU, Polri) diintegrasikan menjadi AKABRI.
Pada 1984, Akabri Bagian Darat diubah namanya menjadi Akmil, dan fokus pendidikannya adalah mencetak perwira TNI Angkatan Darat. Setelah Polri terpisah dari TNI pada tahun 1999, AKABRI berubah menjadi Akademi TNI, terdiri dari Akmil, AAL, dan AAU.
Melansir dari lama Akmil, bahwa lulusan pendidikan Akmil akan bergelar perwira TNI AD berpangkat letnan dua sesuai korps/kecabangan masing-masing yang berkemampuan dasar jabatan golongan VIII setingkat komandan peleton dan memiliki kualifikasi akademis diploma IV (setara dengan Sarjana Strata-1) dengan gelar Sarjana Terapan Pertahanan S.Tr.(Han).
Selain pendidikan militer, Akmil memiliki Drum Band Canka Lokananta yang terbentuk pada 1959. Drum band ini berperan dalam berbagai upacara dan kegiatan kenegaraan.
Salah satu alumninya yang terkenal adalah mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yang pernah menjadi bagian dari drumline Canka Lokananta selama masa pendidikannya di Akmil.
Akmil terus mencetak perwira TNI yang berkualitas, melanjutkan tradisi panjang pendidikan militer di Indonesia.