Haul Masyaikh di Hari Santri: KH Ubaidillah Shodaqoh Tegaskan NU Penentu Arah Bangsa

SUARAMUDA.NET, SUKOHARJO — Suasana haru sekaligus meriah menyelimuti Gedung Serbaguna Desa Ndaleman, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Senin (27/10/25), awal pekan ini.

Ratusan jamaah Nahdliyin tumpah ruah dalam acara Haul Masyaikh, yang menjadi penutup rangkaian Hari Santri Nasional 2025 di Kabupaten Sukoharjo.

Acara ini bukan cuma jadi ajang doa dan refleksi, tapi juga bukti solidnya kekompakan warga NU. Grup hadroh dari MWC NU Nguter ikut memeriahkan suasana dengan lantunan shalawat yang menggugah hati.

Ketua Panitia, Kiai Muhammad Andika, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh Banom NU, baik dari tingkat kabupaten hingga kecamatan, yang sudah bahu-membahu menyukseskan acara.

Senada, KH Khomsun Nur Arif, Ketua PCNU Sukoharjo, menegaskan pentingnya mengenang jasa para masyaikh dan guru-guru ngaji kampung.

“Wajib bagi kita semua menghormati para ustaz langgar, yang dulu sabar ngajari kita alif ba ta,” ujarnya penuh makna.

Pemerintah daerah juga hadir memberi dukungan. Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, menyampaikan apresiasi atas semangat jamaah NU yang terus menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

“Semoga kegiatan ini membawa berkah, memperkuat iman, dan mempererat ukhuwah Islamiyah,” tuturnya.

Puncak acara makin khidmat saat KH Ubaidillah Shodaqoh, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, menyampaikan tausiyah. Dengan gaya khasnya yang lugas namun menyejukkan, beliau menegaskan peran penting NU dalam menjaga stabilitas bangsa.

“Bagus jeleknya negara tergantung NU dan tergantung kalian. Kalau NU-nya kuat, pemerintah juga kuat,” pesannya, disambut tepuk tangan hadirin.

Sementara itu, KH M Najib Muhammad menutup dengan refleksi spiritual yang menohok.

“Orang yang hanya berislam tanpa berihsan bisa saja berkedok agama. Tapi yang berihsan tanpa keimanan juga bisa terjebak dalam kedok ibadah. Jadi, keseimbangan itu kuncinya,” ujarnya.

Dengan berakhirnya Haul Masyaikh ini, rangkaian Hari Santri Nasional di Sukoharjo resmi ditutup. Tapi semangatnya, jelas, tak akan padam. Karena bagi warga NU, berjuang untuk agama dan negara adalah bentuk cinta yang tak kenal batas waktu. (Red)

Reporter: Ahmad Zuhdy Alkhariri
Direktur Lembaga Pers dan Penerbitan PC IPNU Kabupaten Sukoharjo

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like