SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Buat kamu yang belum tahu, IOC alias International Olympic Committee adalah lembaga tertinggi yang ngatur semua hal soal Olimpiade di dunia. Singkatnya, mereka ini “bos besar”-nya ajang olahraga internasional.
IOC berdiri di Paris pada 23 Juni 1894. Pendirinya? Pierre de Coubertin — si “Bapak Olimpiade Modern” yang pengen olahraga jadi jalan buat perdamaian dunia.
Organisasi ini bukan milik pemerintah mana pun. Mereka independen dan isinya perwakilan dari berbagai negara, yang disebut National Olympic Committee (NOC). Indonesia juga punya, namanya NOC Indonesia.
Nah, para anggota IOC ini yang ikut bikin keputusan penting — mulai dari nentuin kota tuan rumah Olimpiade sampai bikin aturan buat semua cabang olahraga di bawah bendera Olimpiade.
Misi utama IOC kelihatan keren banget: mempromosikan nilai-nilai universal kayak perdamaian, solidaritas, dan fair play. Mereka juga anti diskriminasi, entah itu politik, ras, agama, atau kebangsaan.
Makanya, IOC punya aturan ketat: kalau kamu mau jadi tuan rumah event olahraga internasional, kamu harus siap nerima semua atlet yang memenuhi syarat — tanpa pandang asal negaranya.
Peran IOC di Dunia Olahraga
Sebagai “pengatur lalu lintas” dunia olahraga, IOC ngatur jadwal Olimpiade, milih kota penyelenggara, dan menjembatani kerja sama antarnegara. Tapi bukan cuma itu — mereka juga punya misi sosial: membangun perdamaian lewat olahraga, bantu pendidikan atlet, dan dorong pembangunan berkelanjutan.
Kalau ada negara yang bandel, apalagi sampai melanggar prinsip inklusivitas, IOC bisa turun tangan dan kasih sanksi. Jadi, bisa dibilang IOC bukan sekadar panitia olahraga, tapi juga penjaga nilai-nilai kemanusiaan di dunia olahraga. (Red)