Inilah Jejak Emas Dalang Maestro Ki Anom Suroto yang Tak Lekang oleh Zaman

SUARAMUDA.NET, SEMARANG — Nama Ki Anom Suroto bukan sekadar dikenal di dunia wayang, tapi juga di hati para pecinta seni budaya Jawa.

Dalang legendaris asal Sukoharjo ini telah mengabdikan hidupnya untuk menjaga nyala tradisi lewat sabetan dan sulukan yang selalu menggetarkan penonton.

Lahir di Desa Makamhaji, Sukoharjo, Ki Anom tumbuh di lingkungan seniman wayang. Sejak muda, ia sudah akrab dengan suara gamelan, aroma minyak kelapa di kelir, dan kisah epik Mahabharata yang kelak jadi napas hidupnya.

Bakat dalangnya menonjol sejak usia belasan tahun dan terus menanjak hingga menjadi salah satu ikon wayang kulit Indonesia.

Kariernya melejit pada era 1980–1990-an. Saat itu, nama Ki Anom identik dengan pertunjukan wayang yang selalu ramai penonton, baik di alun-alun, hajatan, hingga pentas nasional.

Suaranya khas, narasinya lembut tapi tegas, dan kemampuannya memadukan humor dengan pesan moral membuat setiap lakon terasa hidup.

Tak hanya sebagai dalang, Ki Anom juga dikenal sebagai pembaharu. Ia berani memadukan wayang klasik dengan sentuhan modern tanpa kehilangan ruhnya.

Gaya pementasannya inspiratif bagi banyak dalang muda, termasuk anaknya sendiri, Ki Seno Nugroho (alm), yang sempat melanjutkan jejak sang ayah.

Sepanjang kariernya, Ki Anom Suroto telah menorehkan berbagai penghargaan dan tampil di panggung bergengsi, baik di dalam maupun luar negeri.

Ia sering mewakili Indonesia dalam festival budaya internasional, memperkenalkan wayang sebagai warisan dunia yang sarat filosofi.

Kini, sang maestro telah berpulang. Namun, warisan karyanya abadi. Dari setiap sabetan tokoh Pandawa hingga syair suluk lirih di tengah malam, nama Ki Anom Suroto akan terus hidup dalam setiap hati penikmat wayang.

Selamat jalan, Ki. Dunia boleh kehilangan sosokmu, tapi semangatmu tak akan pernah padam. (Red)

Redaksi Suara Muda, Saatnya Semangat Kita, Spirit Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like